Mantan pemburu diusulkan jadi Duta Harimau
Aksi perburuan yang dilakukan Datuk Mawi ini telah membunuh lebih dari 150 ekor harimau Sumatra pada rentang waktu tahun 1972 hingga 2017, kata dia
Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengusulkan agar para mantan pemburu harimau Sumatra yang saat ini telah menjadi mitra konservasi diangkat menjadi Duta Harimau guna mendukung kampanye penyelamatan satwa dilindungi.
"Datuk Mawi, misalnya, bisa menjadi 'ambassador', jadi Duta Harimau. Kita harus banyak menciptakan orang seperti beliau," kata dia pada peringatan Hari Harimau se-Dunia di kawasan Hutan Madapi, Kecamatan Bermani Ulu Raya, Kabupaten Rejang Lebong, Jumat.
Dia menjelaskan, sosok Datuk Mawi yang hadir pada acara peringatan Hari Harimau se-Dunia tingkat Provinsi Bengkulu yang dipusatkan di Rejang Lebong itu adalah mantan pemburu harimau yang sudah bertobat dan tidak lagi melakukan perburuan terhadap harimau Sumatra.
Aksi perburuan yang dilakukan Datuk Mawi ini telah membunuh lebih dari 150 ekor harimau Sumatra pada rentang waktu tahun 1972 hingga 2017, kata dia.
Menurut dia, pemburu harimau senior yang berasal dari Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan itu bertobat berkat pendekatan dan pembinaan dari Lembaga Konservasi Satwa Lingkar Inisiatif.
Setelah tidak lagi melakukan perburuan harimau, ia juga berhasil mengajak pemburu-pemburu lainnya yang berjumlah 20 orang untuk bertobat dan berhenti berburu.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Khaidir, pada kesempatan itu memberikan apresiasi kepada Gubernur Bengkulu yang telah memberikan dukungan untuk konservasi. "Hal ini bisa dilihat pada kegiatan peringatan Hari Harimau se-Dunia Tahun 2024 yang dipusatkan di Hutan Madapi Kabupaten Rejang Lebong," tegasnya.
Sementara itu, upaya konservasi yang telah dibangun oleh NGO atau LSM peduli lingkungan di kawasan TNKS, kata Khaidir, ke depannya akan terus dikembangkan menjadi mitra konservasi.
Ketua Lingkar Inisiatif Indonesia Iswadi berharap ada keterlibatan lebih jauh dari pengelola TNKS untuk para mantan pemburu harimau. Dengan begitu, upaya pendekatan dan pembinaan agar pemburu meninggalkan aktivitas mereka bisa berkelanjutan dan menjadi praktik baik yang bisa dicontoh.
"Kami kini berkolaborasi dengan Eiger untuk bantuan peralatan tim patroli. Datuk Mawi ikut mendistribusikan, ini hal yang luar biasa. Mudah-mudahan ada keterlibatan pihak lain juga," kata Iswadi.
"Datuk Mawi, misalnya, bisa menjadi 'ambassador', jadi Duta Harimau. Kita harus banyak menciptakan orang seperti beliau," kata dia pada peringatan Hari Harimau se-Dunia di kawasan Hutan Madapi, Kecamatan Bermani Ulu Raya, Kabupaten Rejang Lebong, Jumat.
Dia menjelaskan, sosok Datuk Mawi yang hadir pada acara peringatan Hari Harimau se-Dunia tingkat Provinsi Bengkulu yang dipusatkan di Rejang Lebong itu adalah mantan pemburu harimau yang sudah bertobat dan tidak lagi melakukan perburuan terhadap harimau Sumatra.
Aksi perburuan yang dilakukan Datuk Mawi ini telah membunuh lebih dari 150 ekor harimau Sumatra pada rentang waktu tahun 1972 hingga 2017, kata dia.
Menurut dia, pemburu harimau senior yang berasal dari Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan itu bertobat berkat pendekatan dan pembinaan dari Lembaga Konservasi Satwa Lingkar Inisiatif.
Setelah tidak lagi melakukan perburuan harimau, ia juga berhasil mengajak pemburu-pemburu lainnya yang berjumlah 20 orang untuk bertobat dan berhenti berburu.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Khaidir, pada kesempatan itu memberikan apresiasi kepada Gubernur Bengkulu yang telah memberikan dukungan untuk konservasi. "Hal ini bisa dilihat pada kegiatan peringatan Hari Harimau se-Dunia Tahun 2024 yang dipusatkan di Hutan Madapi Kabupaten Rejang Lebong," tegasnya.
Sementara itu, upaya konservasi yang telah dibangun oleh NGO atau LSM peduli lingkungan di kawasan TNKS, kata Khaidir, ke depannya akan terus dikembangkan menjadi mitra konservasi.
Ketua Lingkar Inisiatif Indonesia Iswadi berharap ada keterlibatan lebih jauh dari pengelola TNKS untuk para mantan pemburu harimau. Dengan begitu, upaya pendekatan dan pembinaan agar pemburu meninggalkan aktivitas mereka bisa berkelanjutan dan menjadi praktik baik yang bisa dicontoh.
"Kami kini berkolaborasi dengan Eiger untuk bantuan peralatan tim patroli. Datuk Mawi ikut mendistribusikan, ini hal yang luar biasa. Mudah-mudahan ada keterlibatan pihak lain juga," kata Iswadi.