Pesisir Barat (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung menangani 229 kasus diare yang dialami anak balita selama periode Januari hingga Juni 2024.
"Untuk jumlah kasus diare yang terlaporkan dari puskesmas dan rumah sakit dalam kurun waktu bulan Januari sampai dengan Juni 2024 berjumlah 229 kasus," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat, Suryadi saat dihubungi dari Lampung Selatan, Jumat.
Ia mengatakan kasus diare pada balita dan anak di wilayah ini relatif tinggi sehingga pihaknya menyediakan vaksin rotavirus (RV) sebagai pencegahan diare pada anak bayi yang dapat mengganggu tumbuh kembang, di antaranya penyebab stunting.
Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi terhadap warga untuk selalu waspada terhadap peningkatan kasus diare pada balita di wilayah tersebut.
"Kami juga sudah tersedia vaksin rotavirus untuk pencegahan diare kepada anak bayi," katanya.
Dia mengatakan pemberian vaksin rotavirus tiga dosis dengan dosis pertama untuk bayi usia dua bulan, dosis kedua usia tiga bulan, dan dosis ketiga usia empat bulan.
Ia menjelaskan rotavirus sebagai penyebab utama diare cair akut pada balita sehingga penting bagi bayi untuk mendapatkan imunisasi guna menjegal penyakit itu.
Suryadi mengatakan imunisasi rotavirus dengan sasaran bayi sudah dimulai di seluruh wilayah Kabupaten Pesisir Barat.
"Untuk vaksin rotavirus itu sudah tersedia di posyandu dan pemberiannya secara gratis atau tidak dipungut biaya," ujar dia.
Imunisasi rotavirus penting untuk mencegah stunting dan kematian pada bayi akibat diare berat. Keamanan vaksin rotavirus secara rutin ditelaah oleh Global Advisory Committee for Vaccine Safety (GACVS) dan vaksin ini menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah keamanan yang serius.
Ia mengatakan imunisasi/suntikan ganda juga aman diberikan pada anak karena melindungi anak, meningkatkan efisiensi, dan menyebabkan keseluruhan kunjungan vaksinasi lebih sedikit.