Cadangan beras di Bulog Subdivre Lampung Tengah masih aman

id Cadanganberas,Bulog

Cadangan beras di Bulog Subdivre Lampung Tengah masih aman

Kepala Bulog Subdivre Lampung Tengah, Tri Novianti. (ANTARA/Hendra Kurniawan)

Stok tersebut akan ada penambahan karena kita akan menerima stok jenis luar negeri atau impor

Metro (ANTARA) - Perum Bulog Subdivre Lampung Tengah memastikan stok beras sampai saat ini masih relatif aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dengan cadangan beras saat ini sebanyak 6.671 ton.

"Cadangan beras kita ada di gudang Ganjaragung dan Gedung Dalam, Lampung Timur. Untuk yang di Ganjaragung ada 3.991 ton sedangkan yang di Gedung Dalam itu ada 2.680 ton beras," kata Kepala Bulog Subdivre Lampung Tengah, Tri Novianti, Sabtu.

Ia menjelaskan cadangan beras tersebut nantinya masih akan bertambah mengingat Bulog Lampung Tengah mendapat kiriman beras dari Bulog Lampung. Beras kiriman tersebut juga untuk bantuan pangan alokasi bulan Agustus, Oktober dan Desember.

"Stok tersebut akan ada penambahan karena kita akan menerima stok jenis luar negeri atau impor dan kita juga masih ada penyaluran bantuan pangan di bulan Agustus, Oktober dan Desember 2024," terangnya.

Dia menjelaskan, per 1 Juni 2024 ini pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium yang sebelumnya Rp10.900 menjadi Rp12.500 dan beras premium dari harga Rp13.500 menjadi Rp14.900.

"Dari Bulog juga menaikkan harga tebus beras SPHP, tadinya per kilogram, Rp9.950 per 1 Mei 2024 ini menjadi Rp11.000 dan RPK menjual Rp12.500," jelasnya.

Kendati demikian, kenaikan tersebut tidak terlalu berdampak terhadap harga dan menyebabkan kelangkaan beras di pasaran. Sebab, kenaikan ini berbarengan dengan panen para petani.

"Itu tadi kenaikan ini karena dibarengi dengan para petani yang sedang panen. Dan untuk disini juga harga beras masih stabil, tidak ada kenaikan yang signifikan," terangnya.

"Ini juga dibuktikan ketika ada operasi pasar beras SPHP dari Bulog kita yang biasanya selalu habis dibeli masyarakat ini kurang diminati karena mereka masih ada cadangan beras hasil panen tadi. Tapi mulai bulan ini sudah banyak lagi yang membeli beras SPHP kita," imbuhnya.

Tri Novianti menambahkan, untuk harga pembelian pemerintah (HPP), sesuai peraturan yang dikeluarkan Bapanas gabah kering panen (GKP) yaitu Rp6.000 sedangkan gabah kering giling (GKG) yakni Rp7.400.

"Untuk harga gabah mulai 1 Januari harga GKP Rp 6.000 per kilogram, sedangkan harga GKG Rp7.400 per kilogram dan harga beras medium Rp11.000 per kilogram," tandasnya.

Baca juga: Bulog Lampung catat realisasi SPHP capai 18.169 ton hingga Juni

Baca juga: Bulog Lampung sebut ada tambahan 3 bulan alokasi bansos beras 10 kg

Baca juga: Bulog Lampung sebut telah serap 26.263 ton gabah petani