Wamenlu sebut bantuan Pemerintah RI untuk Gaza dibagi dua gelombang
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Pahala Mansury menyebutkan pengiriman bantuan kemanusiaan dari Pemerintah RI untuk warga Palestina di Gaza dibagi atas dua gelombang.
"Hari ini batch (gelombang) pertama yang utamanya berasal dari masyarakat, Kemenkes dan TNI," kata dia menjelang agenda pelepasan bantuan kemanusiaan di Base Ops Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta Timur di Jakarta, Sabtu pagi.
Pengiriman bantuan gelombang pertama yang akan diterbangkan ke Gaza, kata dia, berupa alat-alat kesehatan, sanitasi, makanan, kantong tidur, dan perlengkapan musim dingin seberat total 51 ton.
Bantuan kemanusiaan itu diangkut menggunakan dua pesawat C-130 Hercules bernomor ekor A-1327 dan A-1328 berasal dari Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32 TNI AU.
Pesawat tersebut juga membawa total 42 kru pesawat dan dua perwira menengah TNI dari Kementerian Pertahanan yang bertugas sebagai penghubung.
Selain TNI, Mabes Polri juga memberangkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza menggunakan satu pesawat sewa Boing 737 Garuda Indonesia.
Sebanyak tiga pesawat itu diberangkatkan dari Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu pagi, dengan didampingi dua pesawat Hercules cadangan.
Rute penerbangan dalam misi kemanusiaan menuju Gaza itu melintasi Lanud Halim Perdanakusuma (Jakarta)-Aceh-Yangon (Myanmar)-New Delhi (India)-Abu Dhabi (Uni Emirat Arab)-Jeddah (Arab Saudi)-El Arish (Mesir).
Bantuan gelombang kedua diperoleh melalui sumber pendanaan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.
Pahala mengatakan bantuan gelombang kedua berupa obat-obatan dan alat kesehatan.
"Kami harap bantuan ini akan bisa meringankan beban dari kebutuhan sehari-hari, meringankan beban masyarakat di Gaza," katanya.
Ia mengatakan bantuan itu akan diserahterimakan ke Bulan Sabit Merah Mesir, kemudian disalurkan ke Gaza oleh UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East).
"Rencananya kami akan serahkan bantuan ke Bulan Sabit Merah Mesir. Kita sudah koordinasi intens dengan mereka yang dapat kewenangan dari Pemerintah Mesir," katanya.
Dia mengatakan Mesir negara yang berbatasan langsung dengan Gaza, sebagai satu-satunya ruang atau jalur penyaluran bantuan dan jalur perlintasan manusia via Rafah.
"Hari ini batch (gelombang) pertama yang utamanya berasal dari masyarakat, Kemenkes dan TNI," kata dia menjelang agenda pelepasan bantuan kemanusiaan di Base Ops Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta Timur di Jakarta, Sabtu pagi.
Pengiriman bantuan gelombang pertama yang akan diterbangkan ke Gaza, kata dia, berupa alat-alat kesehatan, sanitasi, makanan, kantong tidur, dan perlengkapan musim dingin seberat total 51 ton.
Bantuan kemanusiaan itu diangkut menggunakan dua pesawat C-130 Hercules bernomor ekor A-1327 dan A-1328 berasal dari Skadron Udara 31 dan Skadron Udara 32 TNI AU.
Pesawat tersebut juga membawa total 42 kru pesawat dan dua perwira menengah TNI dari Kementerian Pertahanan yang bertugas sebagai penghubung.
Selain TNI, Mabes Polri juga memberangkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza menggunakan satu pesawat sewa Boing 737 Garuda Indonesia.
Sebanyak tiga pesawat itu diberangkatkan dari Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu pagi, dengan didampingi dua pesawat Hercules cadangan.
Rute penerbangan dalam misi kemanusiaan menuju Gaza itu melintasi Lanud Halim Perdanakusuma (Jakarta)-Aceh-Yangon (Myanmar)-New Delhi (India)-Abu Dhabi (Uni Emirat Arab)-Jeddah (Arab Saudi)-El Arish (Mesir).
Bantuan gelombang kedua diperoleh melalui sumber pendanaan Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.
Pahala mengatakan bantuan gelombang kedua berupa obat-obatan dan alat kesehatan.
"Kami harap bantuan ini akan bisa meringankan beban dari kebutuhan sehari-hari, meringankan beban masyarakat di Gaza," katanya.
Ia mengatakan bantuan itu akan diserahterimakan ke Bulan Sabit Merah Mesir, kemudian disalurkan ke Gaza oleh UNRWA (United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East).
"Rencananya kami akan serahkan bantuan ke Bulan Sabit Merah Mesir. Kita sudah koordinasi intens dengan mereka yang dapat kewenangan dari Pemerintah Mesir," katanya.
Dia mengatakan Mesir negara yang berbatasan langsung dengan Gaza, sebagai satu-satunya ruang atau jalur penyaluran bantuan dan jalur perlintasan manusia via Rafah.