TPID Lampung Selatan ikuti rakor bersama Kemendagri untuk jaga inflasi

id lampung, lampung selatan, lamsel

TPID Lampung Selatan ikuti rakor bersama Kemendagri untuk jaga inflasi

TPID Lampung Selatan rutin ikuti rakor bersama Kemendagri (ANTARA/HO-Pemkab Lamsel)

Jika dibandingkan dengan kondisi yang lalu juga terlihat cukup terkendali, ini menjadi angka kumulatif kita pada akhir tahun

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berkomitmen untuk memastikan laju inflasi di Bumi Khagom Mufakat tetap terkendali.

Komitmen ini dibuktikan oleh TPID Lampung Selatan yang rutin mengikuti rapat koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendari) secara virtual dari Ruang Kepala Bagian Perekonomian, Setdakab Lampung Selatan, Senin (14/10).

Rapat koordinasi yang rutin dilaksanakan setiap hari Senin tersebut bertujuan untuk memonitor pergerakan laju inflasi secara mingguan, bulanan, dan tahunan.

Disamping itu, TPID Lampung Selatan juga rutin memonitor harga pasar, pasokan barang hingga menyelenggarakan pasar pangan murah, guna memastikan harga komoditas tetap terkendali.

Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud, mengungkapkan bila dilihat dari kondisi inflasi year to year, untuk September 2023 ke September 2024, angka inflasi di Indonesia sudah cukup stabil dengan berada di angka 1,84 persen.

Angka tersebut masuk dalam target tahun 2024 yang berada dalam kisaran 1,5 persen hingga 3,5 persen.

"Untuk September ini sangat baik berada dalam range tersebut. Jika dibandingkan dengan kondisi yang lalu juga terlihat cukup terkendali, ini menjadi angka kumulatif kita pada akhir tahun," ungkap Restuardy Daud.

Sementara itu, Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Windhiarso Putranto membahas mengenai desagresasi komponen inflasi, yaitu inflasi inti, inflasi komponen bergejolak dan inflasi komponen harga yang diatur pemerintah.

Windhiarso mengatakan pengendalian inflasi akan memperhatikan semua kemungkinan andil inflasi dari ketiga komponen tersebut. Berbeda dari sebelumnya yang lebih condong mencermati komponen harga bergejolak.

"Dalam 10 bulan terakhir di 2024 memang terlihat harga pangan cukup memberikan andil besar dalam inflasi yang kini juga menyumbang deflasi. Upaya pengendalian inflasi secara bersama-sama ini mencoba mencermati perkembangan harga dari semua komoditas,” kata Windhiarso.

Baca juga: Pj Gubernur Lampung sebut intervensi inflasi dengan dana insentif fiskal

Baca juga: BI Lampung sebut daya beli masyarakat Lampung terjaga

Baca juga: Pj Gubernur Lampung minta inflasi terjaga di 2,03 persen-2,05 persen