Pj Gubernur Lampung: Edukasi efektif cegah pungli di lokasi wisata

id Pemprov lampung, wisata lampung, pariwisata lampung, edukasi cegah pungli

Pj Gubernur Lampung: Edukasi efektif cegah pungli di lokasi wisata

Ilustrasi - Salah satu destinasi wisata bahari di Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Diharapkan jangan ada lagi pungutan liar di daerah pariwisata ataupun di ruas jalan menuju tempat wisata, ucap dia
Bandarlampung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin mengatakan pendekatan melalui edukasi menjadi salah satu cara efektif untuk meniadakan praktik pungutan liar (pungli) di berbagai destinasi wisata di wilayahnya.
 
"Provinsi Lampung saat ini sedang ramai dikunjungi oleh masyarakat dari luar Lampung karena banyak destinasi wisata yang menarik, sehingga kunjungan wisatawan luar daerah ini harus dijaga dengan baik," ujar Samsudin di Bandarlampung, Kamis.
 
Ia mengatakan untuk menjaga citra Provinsi Lampung sebagai daerah pariwisata yang nyaman, maka semua pihak harus bekerja sama untuk menjaga kenyamanan serta keamanan di berbagai destinasi wisata.
 
"Diharapkan jangan ada lagi pungutan liar di daerah pariwisata ataupun di ruas jalan menuju tempat wisata. Sebab itu akan membuat wisatawan kurang nyaman saat datang ke sini," ucap dia.
 
Menurut dia, pungutan liar dapat ditiadakan, salah satunya melalui pendekatan edukasi kepada masyarakat sekitar. 
 
"Praktik pungutan liar harus kita tiadakan. Maka untuk mewujudkan itu harus terus memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar, dan ini dilakukan secara berkala. Agar mereka sadar serta ikut berperan menjaga kenyamanan serta keamanan di sekitar destinasi wisata. Sehingga wisatawan nyaman karena tidak ada pungutan," tambahnya.
 
Selain itu pengelola serta masyarakat sekitar pun harus tetap menjaga kebersihan dari setiap destinasi wisata yang ada.
 
"Kebersihan pantai-pantai harus tetap terjaga, harga makanan juga harus dijaga tetap normal. Dan jangan lupa lakukan semua pelayanan dengan perilaku yang ramah untuk tetap menjaga kenyamanan wisatawan," ujar dia.