Bandarlampung (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa akses pasar ekspor bagi berbagai komoditas lokal salah satunya dari Lampung makin terbuka.
"Provinsi Lampung ini sangat luar biasa hasil pertaniannya seperti ada cengkeh, pinang, pala, kopi, cokelat, nanas, pisang, alpukat semua komoditas lokal disini cukup potensial," ujar Zulkifli Hasan di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan dengan keberagaman hasil komoditas lokal Lampung tersebut, maka perlu dilakukan pula upaya memperluas pasar ekspor untuk memperluas perdagangan komoditas unggul daerah.
"Hasil pertanian kita di Lampung ini sangat digemari oleh dunia. Dan kami Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan membuka akses pasar ekspor agar produk dan komoditas bisa mudah di terima di negara-negara lain, dan pasar ekspor ini masih terbuka untuk komoditas disini," katanya.
Dia pun mengakui dalam pelaksanaan perluasan akses pasar ekspor komoditas ke berbagai negara, banyak ditemukan hambatan yang harus dihadapi. Sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas komoditas yang berpotensi untuk di ekspor.
"Kalau ekspor itu seperti alpukat harus dilihat betul kualitasnya, tidak boleh ada bintik nanti bisa di tolak oleh negara penerima. Mangga, pisang juga begitu kualitasnya harus baik baru diterima. Seperti komoditas pala kualitas kita masih rendah jauh dari yang ada di India padahal nilai ekspornya mencapai dua juta dolar AS jadi perlu perbaikan kualitas untuk mengurangi hambatan ekspor," ucapnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi mengatakan, ekspor komoditas pertanian ataupun perkebunan di Lampung ini memang sudah cukup banyak seperti dari hortikultura ada pisang dan nanas, sedangkan dari perkebunan ada kopi dan juga pala.
Ia mengatakan dalam pelaksanaan ekspor komoditas lokal tersebut memang terdapat beberapa hambatan salah satunya mengenai sertifikat kesehatan tumbuhan atau phytosanitary certificate yang sering ditolak oleh negara penerima produk ekspor.
"Seperti di Eropa sering kita terkendala di sertifikat kesehatan tumbuhan, padahal saat diperiksa di sini semuanya aman dan memenuhi standar yang ditetapkan. Jadi memang perlu lebih teliti lagi untuk meningkatkan kualitas sekaligus membuka pasar ekspor baru," ujar dia.
Provinsi Lampung pada Mei 2023 telah melakukan ekspor pisang segar sebanyak 20,7 ton ke China, dan 16,2 ton nanas kaleng ke Spanyol sebagai salah satu komoditas hortikultura andalan daerah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung pada 2018 volume ekspor nanas sebanyak 228.537 ton. Dengan produksi pada 2021 sebanyak 705.883 ton dengan lokasi sentra di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Tulang Bawang dan Lampung Selatan.
Sedangkan untuk pisang dengan varietas pisang mas dan cavendis pada 2021 produksinya mencapai 1,1 juta ton dengan kawasan sentra pengembangan ada di Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Lampung Utara.
Berita Terkait
Pertamina Lubricants terjun ke MotoGP untuk perluas pasar di Eropa
Senin, 29 April 2024 5:57 Wib
Kasus Karimun Jawa jatuhkan citra produk ekspor udang Indonesia
Jumat, 19 April 2024 15:25 Wib
BPS: Nilai ekspor Lampung pada Februari 2024 naik 28,56 persen
Senin, 1 April 2024 21:07 Wib
Purwakarta ekspor 600 ton buah manggis ke China
Jumat, 8 Maret 2024 6:42 Wib
BKHIT Lampung sebut ekspor buah segar jadi potensi ekonomi daerah
Sabtu, 2 Maret 2024 21:39 Wib
Neraca perdagangan Lampung surplus 255,28 juta dolar AS
Jumat, 1 Maret 2024 14:35 Wib
Karantina Lampung keluarkan 172.448 sertifikat selama 2023
Kamis, 22 Februari 2024 13:51 Wib
Kilang Pertamina Plaju - Bea Cukai optimalkan ekspor-impor
Rabu, 21 Februari 2024 19:09 Wib