"Nilai ekspor Provinsi Lampung pada Februari 2024 mencapai 434,46 juta dolar Amerika Serikat, mengalami peningkatan sebesar 28,56 persen dibandingkan Januari 2024 yang nilainya mencapai 337,94 juta dolar Amerika Serikat," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Atas Parlindungan Lubis berdasarkan keterangan secara daring di Bandarlampung, Senin.
Ia menjelaskan peningkatan 28,56 persen nilai ekspor Lampung itu bila dikonversi dari total ekspor ada peningkatan dengan jumlah 96,52 juta dolar Amerika Serikat.
"Peranan ekspor Provinsi Lampung menurut golongan barang di Februari kemarin untuk bahan bakar mineral sebesar 173,03 juta dolar Amerika Serikat atau 39,82 persen dari total ekspor, lalu lemak dan minyak hewan atau nabati 32,05 persen atau 139,22 juta dolar Amerika Serikat," katanya.
Kemudian ampas dan sisa industri makanan senilai 29,56 juta dolar Amerika Serikat, olahan dari sayuran, buah, dan kacang sebesar 22,54 juta dolar Amerika Serikat, pulp dari kayu sebesar 14,64 juta dolar Amerika Serikat, kopi, teh, rempah-rempah 13,82 juta dolar Amerika Serikat.
Karet dan barang dari karet 7,39 juta dolar Amerika Serikat, ikan, krustasea, dan moluska 7,38 juta dolar Amerika Serikat, olahan daging ikan, krustasea, dan moluska 6,72 juta dolar Amerika Serikat, dan bahan kimia organik 4,75 juta dolar Amerika Serikat.
"Sedangkan untuk negara tujuan ekspor utama adalah Singapura dengan nilai ekspor 104,83 juta dolar Amerika Serikat, Amerika Serikat 77,49 juta dolar Amerika Serikat, India sebesar 51,81 juta dolar Amerika Serikat, Spanyol 29,1 juta dolar Amerika Serikat," ucap dia.
Lalu nilai ekspor ke Tiongkok sebesar 27,45 juta dolar Amerika Serikat, Belanda 25,50 juta dolar Amerika Serikat, Italia 21,71 juta dolar Amerika Serikat, Vietnam 18,11 juta dolar Amerika Serikat, Malaysia 10,15 juta dolar Amerika Serikat, dan Selandia Baru 9,83 juta dolar Amerika Serikat.
"Lalu untuk nilai impor di Februari mencapai 122,51 juta dolar Amerika Serikat mengalami kenaikan 39,85 juta dolar Amerika Serikat dibandingkan Januari 2024," tambahnya.
Menurut dia, dengan lebih tingginya nilai ekspor dari pada nilai impor Provinsi Lampung maka neraca perdagangan mengalami surplus sebesar 311,94 juta dolar Amerika Serikat.
"Surplus neraca perdagangan Lampung di Februari diperoleh dari kelompok negara lainnya dengan nilai 82,16 juta dolar Amerika Serikat, kemudian negara yang tergabung dalam Uni Eropa sebesar 79,52 juta dolar Amerika Serikat, dan untuk negara ASEAN sebesar 70,32 juta dolar Amerika Serikat," ujar dia.
Ia menjelaskan peningkatan 28,56 persen nilai ekspor Lampung itu bila dikonversi dari total ekspor ada peningkatan dengan jumlah 96,52 juta dolar Amerika Serikat.
"Peranan ekspor Provinsi Lampung menurut golongan barang di Februari kemarin untuk bahan bakar mineral sebesar 173,03 juta dolar Amerika Serikat atau 39,82 persen dari total ekspor, lalu lemak dan minyak hewan atau nabati 32,05 persen atau 139,22 juta dolar Amerika Serikat," katanya.
Kemudian ampas dan sisa industri makanan senilai 29,56 juta dolar Amerika Serikat, olahan dari sayuran, buah, dan kacang sebesar 22,54 juta dolar Amerika Serikat, pulp dari kayu sebesar 14,64 juta dolar Amerika Serikat, kopi, teh, rempah-rempah 13,82 juta dolar Amerika Serikat.
Karet dan barang dari karet 7,39 juta dolar Amerika Serikat, ikan, krustasea, dan moluska 7,38 juta dolar Amerika Serikat, olahan daging ikan, krustasea, dan moluska 6,72 juta dolar Amerika Serikat, dan bahan kimia organik 4,75 juta dolar Amerika Serikat.
"Sedangkan untuk negara tujuan ekspor utama adalah Singapura dengan nilai ekspor 104,83 juta dolar Amerika Serikat, Amerika Serikat 77,49 juta dolar Amerika Serikat, India sebesar 51,81 juta dolar Amerika Serikat, Spanyol 29,1 juta dolar Amerika Serikat," ucap dia.
Lalu nilai ekspor ke Tiongkok sebesar 27,45 juta dolar Amerika Serikat, Belanda 25,50 juta dolar Amerika Serikat, Italia 21,71 juta dolar Amerika Serikat, Vietnam 18,11 juta dolar Amerika Serikat, Malaysia 10,15 juta dolar Amerika Serikat, dan Selandia Baru 9,83 juta dolar Amerika Serikat.
"Lalu untuk nilai impor di Februari mencapai 122,51 juta dolar Amerika Serikat mengalami kenaikan 39,85 juta dolar Amerika Serikat dibandingkan Januari 2024," tambahnya.
Menurut dia, dengan lebih tingginya nilai ekspor dari pada nilai impor Provinsi Lampung maka neraca perdagangan mengalami surplus sebesar 311,94 juta dolar Amerika Serikat.
"Surplus neraca perdagangan Lampung di Februari diperoleh dari kelompok negara lainnya dengan nilai 82,16 juta dolar Amerika Serikat, kemudian negara yang tergabung dalam Uni Eropa sebesar 79,52 juta dolar Amerika Serikat, dan untuk negara ASEAN sebesar 70,32 juta dolar Amerika Serikat," ujar dia.
