Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Lampung Donni Muksydayan mengatakan bahwa ekspor buah segar dapat menjadi potensi daerah untuk meningkatkan kinerja perekonomian lokal.
"Pada tahun sebelumnya, hingga saat ini di Lampung ekspor buah segar semakin meningkat. Terlebih lagi sudah berhasil dilakukan ekspor nanas segar tahun lalu dan ini jadi komoditas baru yang diekspor dari sini," ujar Donni Muksydayan di Bandarlampung, Sabtu.
Ia mengatakan sejak adanya ekspor nanas segar perdana ke Tiongkok sebanyak 4.176 ton di 2023, kinerja ekspor buah segar asal Lampung secara rutin terus dilakukan tiap bulannya, dan berkontribusi dalam mendukung perekonomian daerah.
"Tren permintaan ekspor buah segar saat ini makin meningkat, meski tantangan untuk ekspor produk buah segar sedikit berat karena harus mempertahankan kesegaran dan produk buah segar ini mudah rusak diperjalanan yang bisa mencapai 2-3 minggu," katanya.
Menurut dia, tantangan ekspor buah segar tersebut saat ini dapat ditangani secara baik, dengan penerapan proses pemeriksaan produk bebas hama, pengemasan produk berstandar dan pengiriman yang penuh dengan kehati-hatian.
"Saat ini ekspor buah segar selain nanas ada juga pisang mas yang bisa masuk ke negara-negara besar seperti ke Jepang. Ini jadi keuntungan karena Lampung merupakan daerah penghasil komoditas pertanian, salah satunya hortikultura," ucap dia.
Dia melanjutkan, di pertengahan Maret 2024 ini, Provinsi Lampung akan melaksanakan ekspor perdana secara langsung manggis asal Lampung, bersamaan dengan pelaksanaan panen raya komoditas tersebut.
"Beberapa waktu lalu ada kendala sedikit di packing house, tetapi sekarang sudah selesai penilaian dari pemerintah daerah dan dari karantina. Jadi nanti manggis asal Lampung akan diekspor ke Tiongkok pada pertengahan Maret ini bersamaan dengan panen raya," tambahnya.
Ia mengatakan pihaknya akan terus mendorong makin meningkatnya ekspor produk buah segar asal Lampung ke berbagai negara tujuan ekspor dengan mempermudah pembuatan sertifikasi produk secara cepat, dan efisien.
"Ini menjadi potensi ekspor baru bagi Lampung, tentu kami akan membantu dengan melakukan penerbitan sertifikasi, kemudian adapula program pendampingan ekspor kepada pelaku usaha. Sekaligus pendampingan kepada petani agar menghasilkan produk berkualitas dan bernilai ekspor," ujar dia lagi.
Diketahui pada 2023 Lampung telah mengekspor buah segar berupa nanas sebanyak 4.176 ton dengan nilai ekspor Rp39,8 miliar ke Tiongkok. Sedangkan, produksi nanas Lampung pada 2022 berjumlah 861.706 ton.
Selain itu, ekspor pisang segar sudah dilakukan di 2023 sebanyak 20,7 ton, dengan produksi komoditas pisang di Lampung pada 2021 mencapai 1,1 juta ton. Sementara itu, untuk komoditas manggis pada 2022 ekspornya berjumlah 71.708 kilogram.
Baca juga: Lampung pengekspor nanas terbesar di dunia
Baca juga: Karantina Pertanian Lampung dorong petani ekspor buah tropis
Baca juga: Pemprov Lampung: Pengembangan kawasan hortikultura maksimalkan ekspor buah