Dinas Peternakan Lampung Selatan imbau peternak lapor jika ada unggas mati mendadak

id flu burung ,Lampung Selatan,Lampung,flu burung lampung

Dinas Peternakan Lampung Selatan imbau peternak lapor jika ada unggas mati mendadak

Sejumlah hewan ternak unggas di Lampung Selatan. ANTARA/Riadi Gunawan.

Kalau masyarakatnya cepat lapor kan jadi kita bisa langsung melakukan pencegahan dan mengantisipasi penyebaran.
Lampung Selatan (ANTARA) - Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan mengimbau peternak apabila menemukan unggas yang mati secara mendadak, terutama dalam jumlah yang banyak, segera melapor ke Dinas Peternakan setempat, sebagai langkah antisipasi penyebaran virus flu burung.

"Jadi jika ada kematian unggas secara mendadak, yang pertama harus dilakukan oleh peternak adalah melapor ke Dinas Peternakan, agar segera dilakukan langkah antisipasi," kata Kepala Dinas Peternakan  Lampung Selatan Rini Ariasih, di Kalianda, Selasa.

Selanjutnya dia mengatakan, hal tersebut dapat dilakukan, seperti pengambilan sampel hingga diagnostik penyakit dari unggas tersebut, jadi dengan begitu, pihak dinas setempat dapat memastikan apakah kematian unggas tersebut disebabkan oleh virus flu burung atau bukan.

"Kalau masyarakatnya cepat lapor kan jadi kita bisa langsung melakukan pencegahan dan mengantisipasi penyebaran," kata dia pula.

Jadi, kata dia lagi, unggas yang mati sebaiknya dikuburkan di dalam tanah dengan lokasi yang tidak berdekatan dengan kandang maupun tempat tinggal manusia, untuk mengantisipasi penularan. Dan sebelum dikubur, unggas yang mati tersebut disarankan untuk dilakukan disinfeksi terlebih dahulu.

Menurut Rini, unggas yang terinfeksi virus flu burung tersebut, biasanya menunjukkan gejala pernapasan seperti sesak napas pada hewan unggas, dan akan cenderung mulutnya terbuka. Gejala lain yang mungkin timbul seperti tidak mau berjalan, memojok, hingga terlihat lelah.

"Kami ada call center dan puskeswan yang responsnya cepat untuk masyarakat yang ingin melapor apabila terjadi gejala pada hewan ternak nya," ujar dia.

Dia menambahkan, walaupun belum diketahui potensi penularan flu burung terhadap manusia, tetap meminta agar pemilik ternak menggunakan alat pelindung diri, untuk mengantisipasi penularan virus tersebut.
Baca juga: 100.000 dosis vaksin tersedia antisipasi flu burung
Baca juga: Pemkot Bandarlampung tingkatkan pengawasan lalu lintas unggas