Roadshow program swasembada gizi di Kecamatan Katibung, Bunda Winarni: TPK harus paham IT

id lampung, lampung selatan, lamsel ,camat katibung, katibung

Roadshow program swasembada gizi di Kecamatan Katibung, Bunda Winarni: TPK harus paham IT

Road show program swasembada gizi di kecamatan katibung, Bunda Winarni : TPK harus paham IT (ANTARA/HO-Pemkab Lamsel)

TPK harus maksimal kerjanya datanya harus benar-benar valid dan harus paham IT ya biar informasi bisa cepat didapat ucapnya

Bandarlampung (ANTARA) - Duta Swasembada Gizi Kabupaten Lampung Selatan Winarni Nanang Ermanto kembali memberikan paparan, pada roadshow Swasembada Gizi yang berlangsung di 17 kecamatan se-Kabupaten Lampung Selatan, Senin (18/7/22).

Pada kegiatan tersebut, Kecamatan Katibung menjadi kecamatan ke-5 yang mendapat kunjungan dari Duta Swasembada Gizi yang berlokasi di Desa Karya Tunggal.

Kepala Dinas Dalduk dan KB Rikawati melaporkan, kegiatan roadshow bertujuan sebagai akses kordinasi dan konsolidasi dan konvergensi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kabupaten, kecamatan, desa, kelurahan serta kader penggerak gerakan swasembada gizi.

Sementara, Camat Katibung Firdaus Adam menyampaikan, penanganan stunting di Kecamatan Katibung telah mengalami kemajuan presentase yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2021 terdapat 30 anak stunting dan pada tahun 2022 menyisakan 17 anak.

Dalam roadshow tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Erdiyansyah mengungkapkan, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mendukung percepatan penurunan stunting terkhusus di Kabupaten Lampung Selatan yang sejatinya pada tahun 2013 mengalami lonjakan kasus sebanyak 43 persen.

“Namun dengan semangat kita bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang diketuai langsung oleh Ibu Winarni Nanang Ermanto kini pada tahun 2022, alhamdulillah kasus stunting kita di Lampung Selatan sudah menunjukkan angka yang sangat menurun yakni 16 persen” tuturnya.

Sementara itu, Duta Swasembada Gizi menyampaikan dalam menjalankan program ini harus bersinergi dan gotong royong oleh semua pihak untuk programnya bisa berjalan baik dan bisa merata.

Selalu Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten, dirinya juga mengimbau agar Tim Pendamping Keluarga (TPK) di tingkat desa bisa bekerja dengan maksimal dalam mendata keluarga keluarga.

Selain itu juga, TPK harus dituntut paham dengan teknologi dan IT untuk mempermudah dalam menerima informasi dan memberikan data tentang keluarga.

“TPK harus maksimal kerjanya datanya harus benar-benar valid dan harus paham IT ya biar informasi bisa cepat didapat ” ucapnya.

Pada kesempatan itu Winarni juga berinteraksi dengan peserta roadshow dengan memberikan pertanyaan dan pengetahuan seputar penurunan stunting.