Banda Aceh (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian mengajak semua pihak di Provinsi Aceh untuk berperan aktif dalam menyukseskan program vaksinasi COVID-19.
“Kehadiran saya ke Aceh sesuai dengan Perintah Bapak Presiden guna memastikan target vaksinasi dapat tercapai 70 persen pada akhir tahun 2021,” katanya di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela meninjau pelaksanaan vaksinasi di Gedung Banda Aceh Convention Hall.
Ia menjelaskan realisasi vaksinasi di Provinsi Aceh masih rendah sehingga dirinya juga akan membahas langkah-langkah dan juga percepatan yang dilakukan oleh setiap kabupaten/kota dalam rapat koordinasi yang digelar di Kantor Gubernur Aceh.
Menurut dia semua pihak harus bergerak secara bersama-sama untuk menyukseskan program vaksinasi COVID-19 dalam upaya mencegah penyebaran virus tersebut.
“Vaksinasi yang digelar merupakan bagian memproteksi diri dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19,” katanya.
Ia mengatakan kasus COVID-19 secara nasional mengalami penurunan termasuk angka kematian dan juga tingkat keterisian rumah sakit akibat virus tersebut.
Namun untuk tingkat vaksinasi masih rendah sehingga perlu peran serta semua pihak termasuk di dalamnya tokoh masyarakat, adat dan agama.
“Pemerintah, TNI/Polri dan juga BUMN serta pihak terkait lainnya terus bekerja secara maksimal untuk mencapai target vaksinasi yang telah ditetapkan hingga akhir tahun 2021 yakni sebesar 70 persen secara nasional,” katanya.
Ia juga mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi yang digelar Pemerintah Aceh di Banda Aceh Convention Hall dan realisasi vaksinasi di Banda Aceh.
“Vaksinasi di Banda Aceh Convention Hall sudah sangat baik,” katanya.
Dalam tinjauan langsung ke BAC tersebut Mendagri turut didampingi Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Sekda Aceh, Taqwallah dan unsur Forkopimda Aceh
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan realisasi vaksinasi di provinsi setempat secara rata-rata masih di bawah 50 persen.
“Kita minta kepada Pak Mendagri untuk memberikan arahan untuk pencapaian target secara nasional terutama untuk kabupaten yang realisasinya masih sangat rendah,” katanya.
