Jakarta (ANTARA) - Zlatko Dalic menyatakan ingin tetap melanjutkan tugasnya sebagai pelatih tim nasional Kroasia walaupun ia dihujani kritik setelah langkah mereka terhenti di babak 16 besar Euro 2020.
Kroasia kalah dalam drama delapan gol yang berakhir dengan kemenangan Spanyol 5-3 di Kopenhagen, Senin (28/6), dan penampilan negara Balkan itu sepanjang turnamen mendapat hujan kritik dari para pandit serta media lokal.
Kendati demikian, Dalic bersikeras bahwa para pemainnya tersingkir tanpa penyesalan sebab mampu melunasi defisit 1-3 untuk memaksakan pertandingan kontra Spanyol berlanjut ke babak tambahan, walau akhirnya kebobolan dua gol cepat yang mengakhiri kiprah mereka.
Ia juga menegaskan bahwa setelah tersingkir dari Euro 2020, sekarang di kepalanya hanyalah tentang bagaimana cara untuk melaju mulus dalam kualifikasi Piala Dunia 2022.
"Saya melakukan kesalahan dan siap bertanggung jawab karena pada akhirnya sayalah yang mengambil semua keputusan," kata Dalic setibanya di markas timnas Kroasia di Rovinj sebagaimana dilansir Reuters, Selasa malam tadi.
"Jika ditinjau ulang, ada beberapa hal berbeda yang ingin saya lakukan. Tetapi yang ada di kepala saya sekarang adalah bagaimana meloloskan kami ke Piala Dunia 2022 di Qatar dan laga penting kontra Rusia 1 September nanti.
"Kami tidak perlu malu. Ada beberapa kesalahan kecil yang memang tidak boleh dilakukan melawan tim sekelas Spanyol yang bisa menghukum dengan sadis. Tapi itu bagian dari perkembangan tim, walaupuan sebagai harganya kami harus melewatkan kesempatan tampil di perempat final," ujarnya menambahkan.
Kroasia memimpin lebih dulu atas Spanyol berkat hadiah gol bunuh diri kiper Unai Simon, tetapi kemudian kebobolan gol Pablo Sarabia karena kelengahan timnya saat Ante Rebic tengah mengencangkan tali sepatu di tepi lapangan.
Lantas ketika gol ketiga Spanyol yang dicetak Ferran Torres terjadi, bek kiri Josko Gvardiol juga memalingkan pandangannya dari bola karena tengah meminum air.
Dalic enggan menyalahkan Rebic maupun Gvardiol atas kelengahan konsentrasi itu dan menyatakan Kroasia sudah memenuhi target awal mereka, yakni mencapai babak gugur Euro 2020.
"Kami tidak lolos secara kebetulan, karena menjadi runner-up grup. Tentu kami bisa lebih baik dari sekadar terhenti di 16 besar, tapi kali ini harus diakui kami tidak pantas mendapatkan lebih. Pun demikian, saya pikir tim ini punya masa depan gemilang," katanya.
"Saya sedih dan bangga dalam waktu bersamaan. Sedih karena para pemain sudah mengerahkan seluruh kemampuannya, juga para suporter yang sudah mengeluarkan uang dan menghabiskan waktunya untuk mendukung kami, tetapi bangga karena apa yang kami lakukan sudah optimal melawan salah satu tim terbaik di dunia," tutup Dalic.
Dalic mengaku belum melakukan pembicaraan dengan kapten Luka Modric yang kini sudah berusia 35 tahun serta beberapa pemain senior lainnya tentang rencana melanjutkan membela Kroasia.
Berita Terkait
Komisi I DPRD Lampung siap dampingi P3K 2020/2021 ke Menpan-RB
Senin, 18 Maret 2024 8:48 Wib
Sejak 2020, KAI Divre IV Tanjungkarang tutup 17 titik perlintasan sebidang liar
Kamis, 21 September 2023 17:43 Wib
BBK IMO 2020 jadi produk ekspor andalan Kilang Pertamina Plaju
Jumat, 19 Mei 2023 15:59 Wib
Kadis kominfo Lampung Barat jadi narasumber pada rakor Sesnus Penduduk 2020
Rabu, 29 Juni 2022 11:42 Wib
Barcelona kontrak pemain terbaik putri FIFA 2020
Minggu, 19 Juni 2022 6:18 Wib
Insigne tegaskan belum mau pensiun dari timnas Italia
Rabu, 1 Juni 2022 17:12 Wib
Kemendag sebut Expo Dubai sukses buka peluang ekonomi nasional Indonesia
Jumat, 1 April 2022 5:39 Wib
Paviliun Indonesia di Dubai Expo 2020 tingkatkan "nation branding"
Rabu, 30 Maret 2022 8:13 Wib