Wali Kota Bandarlampung imbau warga jaga prokes saat belanja jelang lebaran

id COVID-19,Wuhan,Bandarlampung,Dinkes,Corona Lampung

Wali Kota Bandarlampung imbau warga jaga prokes saat belanja jelang lebaran

Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana saat dimintai keterangan, Selasa, (4/5/2021). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Silahkan belanja tapi ingat prokesnya ditaati, saya tidak ingin masyarakat terpapar COVID-19, kata dia

Bandarlampung (ANTARA) - Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana mengimbau kepada warganya agar menjaga protokol kesehatan (prokes) saat melakukan aktivitas berbelanja jelang Idul Fitri baik di mal maupun di pasar tradisional.

"Pembatasan jam operasional mal tidak perlu lah, yang penting protokol kesehatan diperketat dan dijaga saja," kata Ketua Satgas COVID-19 Bandarlampung  Eva Dwiana, di Bandarlampung, Selasa.

Ia berharap dengan masyarakat dan pengelola mal yang menerapkan prokes diharapkan di Bandarlampung tidak ada lagi klaster-klaster COVID-19  baru yang dihasilkan dari mal atau pasar tradisional.

Baca juga: Wali Kota Bandarlampung minta warga lebih aktif cegah COVID-19

Eva menilai sejauh ini masyarakat setempat masih kurang maksimal dalam menerapkan protokol kesehatan terutama saat mereka sedang berkumpul atau berkerumun.

"Silahkan belanja tapi ingat prokesnya ditaati, saya tidak ingin masyarakat terpapar COVID-19," kata dia.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas COVID-19, Amad Nurizky menegaskan akan lebih menggencarkan dan mengetatkan pengawasan di setiap mal yang ada di Bandarlampung. 

"Kami juga sudah menyiapkan tim melakukan pengetatan di beberapa titik di mal dan pasar guna mengantisipasi membludaknya pengunjung. Ramai pengunjung di mal dan pasar karena  ini mendekati lebaran," kata dia.

Baca juga: Tempat wisata di Lampung tetap dibuka selama libur Lebaran

Ia mengimbau pemilik usaha agar dapat bekerja sama dengan mengedukasi pengunjung yang datang terkait prokes minimal ada pengeras suara yang mengingatkan masyarakat terkait pentingnya prokes.

“Jangan sampai karena ingin beli baju lebaran kita malah terkena COVID-19, maka kalau tidak perlu banget pakai saja baju yang lama," kata dia.

Nurizky mengiantakan penambahan kasus COVID-19 terbanyak tahun lalu disebabkan oleh pelaku perjalanan, karena itu semua pihak diharapkan dapat menahan diri untuk tidak berpergian.