Tokyo (ANTARA) - Pemerintah Jepang telah meminta Beijing untuk berhenti melakukan tes usap anal untuk mendeteksi COVID-19 terhadap warga Jepang, karena prosedur tersebut menyebabkan luka psikologis.
Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengatakan pemerintah belum menerima tanggapan bahwa Beijing akan mengubah prosedur pengujian, jadi Jepang akan terus meminta China untuk mengubah cara pengujian.
"Beberapa orang Jepang melaporkan ke kedutaan kami di China bahwa mereka menerima tes usap anal, yang menyebabkan rasa sakit psikologis yang hebat," kata Kato dalam konferensi pers, Senin.
Tidak diketahui berapa banyak warga Jepang yang menjalani tes virus corona seperti itu, kata dia.
Beberapa kota di China menggunakan sampel yang diambil dari anus untuk mendeteksi potensi infeksi COVID-19 saat China meningkatkan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada orang yang berpotensi membawa virus tersebut.
Kementerian Luar Negeri China membantah bulan lalu bahwa diplomat Amerika Serikat di negara itu diminta untuk melakukan tes usap anal untuk deteksi COVID-19, menyusul laporan media bahwa beberapa orang mengeluhkan prosedur tersebut.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
KONI Lampung gelar tes fisik atlet PON
Senin, 22 April 2024 10:14 Wib
Fransesco Bagnaia pertahankan dominasi selama dua hari tes pramusim di Qatar
Rabu, 21 Februari 2024 9:54 Wib
Bagnaia tercepat dalam tes MotoGP hari ketiga di Sepang
Jumat, 9 Februari 2024 5:40 Wib
77 warga binaan Lapas Kalianda jalani tes urine
Kamis, 25 Januari 2024 21:34 Wib
Ratusan calon PPPK antre untuk pengambilan hasil tes kesehatan
Selasa, 2 Januari 2024 15:10 Wib
UPA Bahasa itera selenggarakan tes incite perdana berbasis komputer
Selasa, 5 Desember 2023 16:51 Wib
Kakanwilkumham Lampung: Tes kompetensi dasar CASN Kemenkumham bebas pungli
Sabtu, 18 November 2023 20:59 Wib
Wakil Rektor BUK Unila monitoring tes SKD Kemendikbudristek
Selasa, 14 November 2023 11:51 Wib