Karantina Pertanian Lampung gagalkan penyelundupan 2.074 ekor burung asal Sumatera

Bandarlampung (ANTARA) - Karantina Pertanian Lampung bersama tim gabungan dari Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni dan NGO Flight Protecting Indonesia's Bird menggagalkan upaya penyelundupan burung asal Sumatera sebanyak 2.074 ekor.

"Burung-burung tersebut terdiri dari murai air, poksay air, kolibri, perkutut, ciblek, pleci, trocok, prenjak, kinoi, tledekan, sikatan, jalak kerbau, dan gelatik batu dengan total sebanyak 2.074 ekor," kata Muh. Jumadh, Kepala Karantina Lampung, di Bandarlampung, Kamis.
Baca juga: Karantina Pertanian Lampung gagalkan penyelundupan 400 ekor burung tanpa dokumen


Menurutnya, penggagalan upaya penyelundupan burung tersebut, saat tim gabungan melakukan operasi bersama di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan dan menahan 116 boks yang diangkut oleh dua unit mobil asal Lampung dan Bengkulu yang akan dibawa menuju Pulau Jawa. Komoditas tersebut tidak dilengkapi dengan dokumen yang dipersyaratkan.

Selain itu, tim gabungan menyita komoditas ilegal tersebut untuk proses lebih lanjut.

Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil secara terpisah mengajak untuk terus menjaga kelestarian sumber daya alam hayati dari berbagai bentuk penyelundupan satwa asli Indonesia serta mengapresiasi kinerja semua pihak termasuk TNI maupun Polri dalam mengawal proses tindakan karantina di Propinsi Lampung.

Dengan komitmen menjaga keanekaragaman hayati hewani otomatis akan terjamin keseimbangan ekosistem, untuk mendukung program Kementan yang telah digagas oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam menyediakan pangan cukup, sehat serta aman.
Baca juga: KSKP Bakauheni kembali gagalkan penyelundupan 3092 burung liar ilegal