Beijing (ANTARA) - Maskapai penerbangan China melaporkan total kerugian sebesar 33,62 miliar yuan (sekitar 4,8 miliar dolar AS) pada kuartal pertama karena pandemi virus corona menekan permintaan layanan perjalanan, kata regulator penerbangan, Rabu.
Pada Februari, maskapai-maskapai itu menderita kerugian 20,96 miliar yuan karena sebagian besar wilayah China menjalani karantina di tengah upaya untuk mengekang penyebaran virus corona baru.
Jumlah penumpang pada Maret turun 71,7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 15,13 juta, kata seorang pejabat Administrasi Penerbangan Sipil China, Xiong Jie, dalam konferensi pers.
Xiong Jie menambahkan jumlah penumpang turun 53,9 persen pada kuartal pertama tahun ini.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Bandara Radin Inten sebut penerbangan ke Krui penuh pada musim turis
Rabu, 17 April 2024 14:57 Wib
Bandara Radin Inten prediksi penumpang capai 70 ribu di Lebaran 2024
Sabtu, 6 April 2024 15:39 Wib
Penerbangan di Bandara Radin Inten pada puncak mudik berjalan lancar
Sabtu, 6 April 2024 15:33 Wib
AP pastikan kualitas fasilitas dukung angkutan Lebaran
Rabu, 3 April 2024 17:07 Wib
Citilink resmi kembali layani rute penerbangan Lampung-Jakarta
Minggu, 31 Maret 2024 15:54 Wib
Puncak arus mudik penerbangan di Lampung diprediksi pada 5 April
Selasa, 26 Maret 2024 18:51 Wib
Bandara Radin Inten sebut ramp check pesawat telah dilakukan
Selasa, 26 Maret 2024 18:44 Wib
Penerbangan perintis Bandara Radin Inten-Krui-Bengkulu telah resmi dibuka
Kamis, 14 Maret 2024 18:02 Wib