Kadis Kominfotik evaluasi pengelolaan informasi dan komunikasi publik

id Lampung,Pemrov lampung

Kadis Kominfotik evaluasi pengelolaan informasi dan komunikasi publik

Achmad Chrisna Putra. (Antaralampung.com/Hendra K)

Jangan sampai informasi yang disampaikan itu hanya sepotong-sepotong, karena informasinya bisa menjadi tidak benar, dan mengakibatkan kepanikan publik, katanya
Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Provinsi Lampung A. Chrisna Putra melakukan rapat evaluasi terhadap pengelolaan media sosial, call centre, liputan, dan PPID.

“Saya ingin Kominfo dapat menjadi rujukan informasi bagi dinas-dinas lain, jangan sampai keduluan, jadi perlu lebih diperhatikan lagi efektifitas kegiatan. ini juga sebagai pembelajaran dan motivasi bagi tim liputan,” kata Crisna Putra, di Bandarlampung, Rabu.  

Menurutnya, Diskominfotik Provinsi Lampung harus menjadi rujukan informasi bagi instansi lainnya di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.

Selain itu, Chrisna juga memberikan beberapa masukan terkait penyebaran informasi, baik melalui media cetak maupun media luar ruang. Kemudian terkait berita hasil liputan, Chrisna meminta agar ada pejabat administrator khusus yang bertugas melakukan pengecekan berita yang diproduksi oleh tim liputan dan editor.

“Untuk media saya minta agar berita dan gambar bisa lebih proporsional, kemudian berita yang diproduksi oleh tim liputan dan editor tetap harus dicek ulang oleh pejabat administratornya, jadi berita yang keluar diketahui oleh dinas dan sesuai dengan kaidah-kaidah berita yang baik,” jelasnya

Chrisna Putra juga memberikan apresiasi kepada seluruh staf pengelola informasi dan komunikasi publik yang selama ini telah bekerja semaksimal mungkin

“Memang banyak kendala yang kita hadapi terkait pelimpahan tupoksi dan anggaran yang sangat terbatas ini, namun saya apresiasi semua kinerja dari saudara-saudara semua, dan saya harap jangan sampai pekerjaan menjadi beban,” pungkasnya

Sementara itu Sekda Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengatakan pentingnya akurasi informasi yang disampaikan pada masyarakat.

“Jangan sampai informasi yang disampaikan itu hanya sepotong-sepotong, karena informasinya bisa menjadi tidak benar, dan mengakibatkan kepanikan publik. Contohnya informasi terkait virus corona, jika tidak disampaikan dengan lengkap dan benar, bisa menimbulkan kepanikan,” ungkap Fahrizal.