Lampung Selatan (ANTARA) - Sejumlah penumpang kapal feri mengeluhkan tidak beroperasinya pelayanan di dermaga eksekutif Bakauheni sehingga menghambat keberangkatan mereka ke Pelabuhan Merak, Banten.
“Saya pilih dermaga eksekutif karena mau cepat sampai, tetapi ini terhambat. Seharusnya diberitahu satu hari sebelum keberangkatan,” kata Muhammad Suhendi, di Bakuheni, Lampung Selatan. Jumat.
Menurutnya, dengan tidak beroperasinya dermaga eksekutif ini menjadi kendala para penumpang pejalan kaki dan yang membawa kendaraan, apalagi kalau jalan kaki ke dermaga biasa yang jaraknya cukup jauh dari dermaga eksekutif tersebut.
Selain itu, pihak ASDP harus bisa memberikan informasi secepatnya bila kapal di dermaga eksekutif tidak beroperasi, katanya.
“Ini tidak ada informasi yang diberikan oleh pihak ASDP. Tetapi kami hanya diberikan informasi oleh petugas keamanan yang ada di pintu masuk, bahwa kapal tidak beroperasi, dan baru akan kembali berlayar pada pukul 15.00 wib,”katanya
Suhendi mengharapkan agar pihak ASDP bisa memberikan informasi bila terjadi keterlambatan keberangkatan atau tidak beroperasinya kapal karena ini menjadi tolak ukur kepuasan dari para konsumen.
Sedangkan penumpang lainnya, Angga Pramana mengatakan sangat kecewa dengan tidak beroperasinya kapal di dermaga eksekutif.
“Pas turun dari bus eksecutive kita sudah diberitahu oleh petugas keamanan bahwa kapal untuk keberangkatan jam 13.00 itu tidak ada dikarenakan rusak. Dan kita diarahkan untuk ke pelabuhan reguler dengan bus. Kapal baru akan bersandar di pelabuhan eksekutif jam 13.30 WIB untuk keberangkatan jam 15.00 WIB,”kata Angga
Penumpang keluhkan pelayanan dermaga eksekutif Bakauheni
Suasana pelabuhan Bakauheni saat arus Balik 2019 lalu (Antaranews Lampung/Ardiansyah)
