Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Seksi Partisipasi Masyarakat Subdirektorat Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Letnan Kolonel Setyo Pranowo mengatakan bahwa terorisme saat ini masih menjadi ancaman nyata bagi Indonesia.
"Seperti penanganan konten radikalisme dan terorisme dari Kemenkominfo, tahun 2017 sampai Maret 2019 sudah sebanyak 13 ribu konten yang bermasalah," katanya di Lampung Selatan, Kamis.
Dia melanjutkan situasi ini patut diwaspadai bersama karena bermula dari sikap antikeberagaman tersebut akan lahir intoleransi dan apabila tidak dikelola dengan baik akan memancing lahirnya radikalisme dan terorisme.
"Salah satu penyebab tingginya radikalisme dan terorisme belakangan ini adalah kemajuan teknologi yang tidak dibarengi literasi bagi masyarakat sehingga kesulitan membedakan informasi yang benar dan salah," kata dia.
Dia menambahkan sepanjang 2019 beberapa kali terjadi peledakan bom.
"Bahkan ada yang berangkat ke Suriah dari negara kita sebanyak 2.376 orang. Jadi perlu kita waspadai. Apabila ini tidak diantisipasi maka bisa ditunggangi pelaku terorisme untuk menyebarkan informasi yang menurut mereka benar maka dapat membangkitkan kebencian kepada negara dan masyarakat," kata dia lagi.
Berita Terkait
Kapolda Sulteng: Densus 88 tangkap tujuh orang terlibat JI
Rabu, 17 April 2024 14:56 Wib
Prancis: Tak ada ancaman nyata ISIS pada laga PSG kontra Barcelona
Kamis, 11 April 2024 7:28 Wib
Polres Lampung Selatan gelar sosialisasi cegah terorisme ke pelajar
Rabu, 6 Maret 2024 19:12 Wib
Empat napi terorisme di Sumsel ikrar setia kepada NKRI
Selasa, 5 Maret 2024 14:22 Wib
Tiga napi terorisme di Lapas Palembang ucapkan ikrar setia NKRI
Minggu, 28 Januari 2024 6:03 Wib
Dua warga terduga teroris di Sukoharjo diamankan Densus 88 Antiteror
Kamis, 14 Desember 2023 13:14 Wib
Polres Sragen membenarkan ada penangkapan terduga teroris oleh Densus 88
Kamis, 14 Desember 2023 11:51 Wib
Polri antisipasi serangan terorisme selama pengamanan Pemilu 2024
Selasa, 17 Oktober 2023 14:36 Wib