Gubernur Arinal bertekad kembalikan kejayaan ekspor udang Lampung

id gubernur lampung, pelindo II, produksi udang lampung, produksi pertanian lampung

Gubernur Arinal bertekad kembalikan kejayaan ekspor udang Lampung

Kapal pengangkut barang tengah bersandar di Pelabuhan Peti Kemas Panjang, Bandarlampung (Antara Lampung/Agus Wira Sukarta)

Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menggandeng Pelindo II, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Bea Cukai, dan Balai Karantina Pertanian Kantor Kesehatan Pelabuhan untuk mengembalikan kejayaan ekspor udang serta produk pertanian dan perkebunan provinsi itu.

"Bersama kita akan bawa Lampung Berjaya. Kita akan perkuat ekspor. Dalam beberapa tahun ke depan saya akan persiapkan bukan hanya pisang, tapi juga alpukat, manggis, durian juga akan disiapkan untuk diekspor," ujar Gubernur Arinal di Bandarlampung, Senin.

Selain produk unggulan Lampung itu, Gubernur juga menargetkan ekspor udang Lampung akan kembali berjaya.

Baca juga: Pemprov Lampung ingin petani lebih sejahtera dan berjaya

Lampung lanjut dia, merupakan salah satu penghasil udang terbesar di Tanah Air. "Lampung sempat berkontribusi 30 persen produksi udang nasional," ujarnya.

Arinal mengatakan guna mewujudkan hal tersebut, pihaknya akan membangun kekuatan ekonomi masyarakat melalui pertanian dan mempersiapkan infrastruktur pendukung lainnya.

Pelabuhan Panjang, lanjut dia, akan didorong supaya optimal dalam seluruh kegiatannya, baik angkutan laut internasional dan domestik. Hal ini akan mendorong ekspor komoditas jadi lebih efektif dan efisien.

Gubernur juga mendukung rencana pengembangan Pelabuhan Panjang menjadi tujuh area terminal, yakni terminal peti kemas, terminal curah kering, terminal curah cair, terminal multipurpose, terminal ro-ro, serta mendukung digitalisasi pelabuhan.

"Yang penting tidak bertabrakan dengan aturan, berkepentingan untuk pelabuhan dan yang terutama tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar," jelasnya.

Pelaksana Tugas Kadis Perhubungan Provinsi Lampung Bambang Sumbogo mengatakan pembagian tujuh area terminal itu akan membuat berbagai kegiatan lebih efektif.

"Ketika sudah terminalisasi maka semua akan lebih efektif dan pelayanan akan lebih tertib dan efektif. Apalagi nantinya Pelabuhan Panjang menjadi pelabuhan regional Sumatera bagian selatan dan pelabuhan penghubung penunjang ekspor," jelasnya.

Baca juga: Pemprov Lampung bantu program pertanian perikanan Rp84 miliar ke kabupaten/kota

Sementara itu, GM PT Pelindo II Cabang Panjang Drajat Sulistyo mengatakan dari segi geografis, Lampung tidak ada bandingannya dengan pelabuhan lain.

"Kini Pelabuhan Panjang menjadi tempat bersandar kapal barang bermuatan 1.200 sampai 4.000 kontainer dan jadwalnya pasti yakni seminggu dua kali. Itu tidak bisa di pelabuhan lain kecuali di Pelabuhan Panjang di Lampung ini, Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, selebihnya di seluruh Indonesia ini belum bisa," tambahnya.