Bandarlampung (ANTARA) - Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Lusmeilia Afriani, memimpin Focus Group Discussion (FGD) Rencana Strategis (Renstra) 2023–2027. Kegiatan berlangsung di ruang sidang utama lantai dua rektorat, Kamis, (2/5/24).
Prof. Lusi dalam arahannya menekankan beberapa hal penting, antara lain penyamaan persepsi dalam menetapkan waktu atau periode Renstra, mengingat terjadi pergantian kepemimpinan dan perubahan visi yang harus melewati uji materi sebelumnya.
Prof. Lusi juga meminta kepada para dekan untuk memasukkan program-program rencana kerja masing-masing unit yang akan menjadi patokan Unila untuk menyusun RKAKL di tahun 2025.
Pengembangan program studi S-2 dan S-3 menjadi perhatian utama yang dibahas Rektor pada pertemuan tersebut. Universitas-universitas besar saat ini fokus pada pengembangan S-2 dan S-3, bukan hanya S-1. Untuk itu, ia berharap Unila juga mulai mengikuti jejak tersebut.
“Sekarang Unila jangan ketinggalan lagi, jangan punya target S-1 lagi tetapi kita mengembangkan program untuk S-2 dan S-3 karena pangsa pasar kita adalah di S-2 dan S-3,” ujarnya.
Salah satu program yang mungkin dilakukan adalah kelulusan tepat waktu (KTW), di mana Unila mendorong mahasiswanya untuk cepat masuk S-2.
Dengan fasilitas yang dimiliki Unila saat ini, pengembangan tersebut dapat didorong dengan baik. Program yang digunakan bisa dari program yang dirancang sendiri maupun mencontoh dari IPB.
Rektor mengharapkan, strategi pengembangan institusi juga dimasukkan ke dalam program kerja masing-masing fakultas secara global. Strategi ini akan diturunkan di masing-masing unit untuk mencapai tujuan.