New York (Antara/Xinhua) - Harga minyak dunia menetap lebih rendah pada perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena ketegangan geopolitik berkurang setelah Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan bahwa Amerika Serikat dan Prancis hampir mencapai kesepakatan untuk melestarikan kesepakatan nuklir Iran.
Selama konferensi pers pada Selasa (24/4) dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang ingin mempertahankan kesepakatan itu, Trump mengatakan dia dan Macron "setidaknya bisa memiliki kesepakatan di antara kami sendiri dengan cukup cepat," menurut CNBC.
Amerika Serikat memiliki waktu hingga 12 Mei untuk memutuskan apakah akan menghentikan kesepakatan nuklir dengan Iran dan menerapkan kembali sanksi terhadap produsen terbesar ketiga di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Para investor juga terus memantau data persediaan minyak mentah Amerika Serikat, yang dijadwalkan akan dirilis pada Rabu waktu setempat, dengan para analis memperkirakan penurunan, baik dalam stok minyak mentah maupun dalam pasokan bensin.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, turun 0,94 dolar AS menjadi menetap di 67,70 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, kehilangan 0,85 dolar AS menjadi ditutup pada 73,86 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Berita Terkait
Kementerian ESDM: Indonesia tak impor migas dari Iran
Senin, 15 April 2024 13:39 Wib
BRIN sebut produksi singkong nasional untuk energi belum memadai
Minggu, 3 Maret 2024 6:07 Wib
PLP sebut limbah minyak hitam kotori kawasan pesisir Bintan
Sabtu, 24 Februari 2024 17:20 Wib
Sumur minyak ilegal terbakar
Minggu, 11 Februari 2024 9:10 Wib
Harga CPO naik 3,78 persen pada periode 16-31 Januari 2024
Selasa, 16 Januari 2024 12:07 Wib
Polda Jambi tangkap pelaku penambangan minyak ilegal
Kamis, 4 Januari 2024 19:45 Wib
Tim Gabungan TNI-Polri di Jambi tertibkan sumur minyak ilegal
Sabtu, 23 Desember 2023 22:06 Wib
Polda Jambi lakukan razia sumur minyak ilegal di Batanghari
Rabu, 29 November 2023 17:40 Wib