Bupati Waykanan: Bahasa Lampung makin terpinggirkan

id pidato bahasa lampung,bahasa lampung terpinggirkan, raden adipati surya,bupati waykanan,hut ke-19 waykanan

Bupati Waykanan: Bahasa Lampung makin terpinggirkan

Bupati Waykanan Raden Adipati Surya sedang berdialog dengan murid PAUD usai membuka lomba mewarnai dan lomba pidato bahasa Lampung tingkat SMP se-Waykanan, Kamis (12/4) (Foto: Humas Pemkab Waykanan)

Sebagian anak-anak muda kita malu menggunakan bahasa Lampung, padahal merupakan kekayaan budaya kita (masyarakat Lampung) yang sudah semestinya selalu dijunjung tinggi, kata Bupati
Waykanan, Lampung (Antaranews Lampung) - Bupati Waykanan, Provinsi Lampung, Raden Adipati Surya menyambut baik diselenggarakannnya lomba pidato bahasa Lampung di daerahnya mengingat bahasa Lampung kini semakin terpinggirkan.

"Dewasa ini bahasa Lampung terasa semakin terpinggirkan, sebagian anak-anak muda kita malu menggunakan bahasa Lampung, padahal merupakan kekayaan budaya kita (masyarakat Lampung) yang sudah semestinya selalu dijunjung tinggi," kata Bupati saat membuka lomba pidato Berbahasa Lampung tingkat SMP se-Kabupaten Waykanan menyambut HUT ke-19 Kabupaten Waykanan, Kamis (12/4).

Terkait dengan perkembangan budaya Lampung di Waykanan, Adipati menyatakan sangat mendukung upaya pelestarian budaya, salah satunya mewajibkan penggunaan bahasa Lampung bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemkab Waykanan.

Kewajiban ini sudah dituangkan dalam Surat Edaran Bupati Waykanan Nomor 060/59/1-II/WK/2017 tanggal 25 April 2017 tentang Ketentuan Pengunaan Bahasa Lampung Waykanan setiap hari Rabu sebagai bentuk pelestarian bahasa daerah.

Menurut dia, ada dua faktor yang mempengaruhi lunturnya budaya daerah, pertama karena faktor eksternal, yakni ketika generasi muda/pelajar lebih bangga terhadap budaya asing daripada budaya sendiri.

Faktor kedua, faktor internal yang terjadi ketika para orang tua tidak mengajarkan tentang budaya kepada anaknya, sehingga anak-anak tidak peduli dengan eksistensi budayanya sendiri.

Ia mencontohkan generasi muda mungkin tidak mengetahui lagu-lagu dan tarian dari daerah mereka sendiri tetapi mereka bisa dengan mudahnya menarikan tarian modern atau balet dan menyanyikan lagu-lagu anak masa sekarang (pop, rock) dan sebagainya.

Oleh karena itu, katanya, melalui lomba pidato bahasa Lampung, diharapkan akan tumbuh generasi muda yang memahami adat istiadat khususnya adat dan budaya Lampung Waykanan, sehingga adat istiadat leluhur yang tak ternilai harganya tetap lestari dan dikenal masyarakat.

"Saya selaku bupati mengharapkan perhatian dan keikhlasan dari para pelestari adat budaya Lampung untuk terus konsisten, rela dan ikhlas membagi ilmu, menuturkan kembali riwayat leluhur kita, sehingga anak cucu kita tidak putus riwayat silsilah dari Leluhur Lampung," kata Raden Adipati.