Pemprov Lampung-Kementerian PUPR Bangun 162 Rumah Nelayan

id perumahan nelayan pesbar, gubernur lampung, m ridho ficardo, perumahan nelayan, mesuji, pesisir barat

Pemprov Lampung-Kementerian PUPR Bangun 162 Rumah Nelayan

Rumah Tipe-36 dibangun memakai rangka atap baja ringan dengan luas kapling 10x20 meter untuk para nelayan di Kabupaten Pesisir Barat dan Mesuji, Provinsi Lampung. . (FOTO/Humas Pemprov Lampung)

...Sasaran pertama Pemprov Lampung adalah Pesisir Barat dan Mesuji. Kedua daerah otonomi baru ini butuh percepatan infrastruktur, terutama nelayan, kata Ridho...
Bandarlampung  (ANTARA LAMPUNG) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 162 unit rumah nelayan di Kabupaten Pesisir Barat dan Mesuji.

"Selain membantu renovasi 5.000 unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kami juga membangun rumah nelayan agar perkampungan mereka tidak kumuh," kata Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, di Bandarlampung, Selasa (24/10).

Ia mengatakan bahwa hampir seluruh perkampung nelayan di Tanah Air kumuh dan tidak sehat, sehingga salah satu solusinya membangun perumahan layak bagi nelata.

Ridho yang juga sarjana perikanan itu, mengemukakan sejak dipercaya menjabat Gubernur Lampung, salah satu fokus perhatiannya adalah membuat perumahan layak bagi nelayan.

"Sasaran pertama Pemprov Lampung adalah Pesisir Barat dan Mesuji. Kedua daerah otonomi baru ini butuh percepatan infrastruktur, terutama nelayan," katanya.

Menuruthya, dari hasil identifikas, Pemprov Lampung membentuk satuan kerja di bawah Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air setempat.

Pada tahap awal di 2016, satuan kerja ini menangani pembangunan 20 rumah nelayan di Desa Pasar Tengah, Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Barat. Kemudian, 46 rumah nelayan Sungai Nipah Kuning, Kecamatan Mesuji dan 46 rumah bagi warga Desa Sungai Badak, Kecamatan Mesuji.

Ridho mengatakan pemilihan Sungai Nipah Kuning dan Desa Sungai Badak, karena kondisi perumahan nelayan di sini cukup memprihatinkan.

Ia menjelaskan rumah bertipe 36 ini di bangun memakai rangka atap baja ringan dan luas kapling 10x20 meter. Fasilitas lain yang dibangun yakni jalan 3 meter, drainase, air bersih, dan listrik.

"Banyak warga tinggal di pinggir sungai dan perlahan coba kita ajak menjauh dari sungai," katanya.

Rumah bertipe 36 ini dibangun memakai rangka atap baja ringan dan luas kapling 10x20 meter. Fasilitas lain yang dibangun yakni jalan tiga meter, drainase, air bersih, dan listrik.

Keberhasilan membangun perumahan itu, membuat pemerintah meneruskannya dengan membangun 50 unit rumah nelayan di Pesisir Barat pada 2017.

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air, Edarwan, mengatakan ke-50 rumah khusus nelayan itu dibangun di Pekon Pasar Tengah, Kecamatan Pesisir Tengah.

Pekerjaannya, lanjut dia, telah mencapai 100 persen dan segera diserahterimakan, seperti rumah khusus nelayan di Mesuji, di Pesisir Barat juga dibangun rumah tipe 36 dengan luas kapling 8x15 meter.

"Rumah itu dibangun tak jauh dari pantai agar dapat maksimal dipakai nelayan," tambah Edarwan.

(ANTARA)