Bandarlampung, (ANTARA Lampung) - Warga Kampung Gayausakti, Kecamatan Seputihagung, Kabupaten Lampung Tengah mengembangkan bebek pedaging karena ditopang bahan baku pakan yang banyak.
Kepala Kampung Gayausakti Hi. Imron Kurniadi, dalam keterangan diterima di Bandarlampung, Minggu, menjelaskan kampung yang hanya memiliki lima dusun tersebut berpotensi besar menjadi sentra pengembangan bebek pedaging.
"Karena bahan baku pakan yang tersedia cukup banyak. Sementara pemasaran bebek pedaging tidak sulit mengingat sudah ada penampung yang siap membeli," katanya.
Direncanakan budi daya bebek pedaging akan dimasukkan dalam kegiatan usaha kampung.
Menurutnya, Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Gayausakti telah terbentuk. Selain usaha penggemukan sapi, nantinya akan dikembangkan usaha penggemukan bebek pedaging.
"Karena di Kampung Gayausakti sangat potensial untuk pengembangan sapi dan bebek. Dari sumber pakan ternak tidak sulit untuk didapat. Kemudian harga jual relatif stabil. Sebagai permulaan, saya pribadi mencoba budi daya bebek pedaging ini," kata Imron.
Saat ini pihaknya juga berupaya menjadikan warga kampung dapat hidup sejahtera. Yakni warga nantinya dapat mencontoh dirinya mengembangkan ternak bebek pedaging.
Hal itu sesuai dengan program yang digadang-gadang Bupati Lamteng Hi. Mustafa, yakni melalui Kampung Entrepreneur Creative (KECe). Selain mengandalkan hasil pertanian, warga pun bisa memiliki usaha budi daya bebek pedaging agar perekonomian warga meningkat.
Sekretaris Kampung Gayausakti Purwanto mengatakan, Kampung Gayausakti memiliki luas 1.032 hektare dengan jumlah penduduk laki laki 2.709 orang dan perempuan 2.545. Ada tiga pondok pesantren yang cukup besar sehingga Kampung Gayausakti mendapat sebutan `Kampung Santri`.
"Program yang menyentuh ke masyarakat juga tetap kami lakukan. Termasuk pemberdayaan Linmas, Karang Taruna, posyandu, TK dan Paud. Sebagai antisipasi dan pencegahan tindak kejahatan, ronda malam aktif berjalan di Kampung Gayausakti," kata dia.
Di Kampung Gayausakti juga terdapat embung yang berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan air bagi lahan pertanian. Embung seluas 2.500 meter persegi itu mampu memenuhi kebutuhan air hingga 30 hektare lahan pertanian warga. Rencananya, akan ada hibah tanah dari warga untuk kembali dibangun embung.
"Di musim kemarau, embung sangat membantu petani untuk mencukupi kebutuhan air bagi tanaman palawija. Di embung juga ada keramba apung untuk budidaya ikan air tawar. Harapannya, kedepan Kampung Gayausakti dapat terus berkembang lebih baik dan maju, dan menjadi daerah pemasok daging di Lamteng," katanya.
Berita Terkait
Bocah 7 tahun tewas terjatuh dari lantai empat Rusun Rawa Bebek
Jumat, 29 Desember 2023 19:54 Wib
Meriahkan HUT ke-77 RI, lomba tangkap bebek dengan mata tertutup undang gelak tawa penonton
Kamis, 18 Agustus 2022 11:24 Wib
Azyumardi: Jeda pelantikan-Pemilu 2024 buat presiden "bebek lumpuh"
Sabtu, 25 Juni 2022 12:33 Wib
PGN salurkan gas bumi untuk rumah makan di Lampung
Minggu, 14 Juli 2019 21:01 Wib
Charles: Jadi oposisi tidak hanya modal nyanyi
Rabu, 19 September 2018 20:54 Wib
Harga Unggas di Bandarlampung Mulai Naik
Rabu, 5 April 2017 12:04 Wib
Belanda musnahkan 190 ribu ekor bebek
Minggu, 27 November 2016 15:59 Wib
Prospek bebek potong di Lampung Timur menggiurkan
Senin, 13 Juli 2015 14:34 Wib