Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Nilai impor nonmigas Provinsi Lampung pada Oktober 2016 mencapai 200,93 juta dolar Amerika Serikat atau mengalami penurunan 5,22 persen dibanding pada September.
"Penurunan impor ini terjadi pada beberapa komoditas utama," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum, di Bandarlampung, Rabu.
Ia menyebutkan komoditas utama yang mengalami penurunan itu, di antaranya mesin-mesin/pesawat mekanik turun 52,86 persen dan binatang hidup turun 50,57 persen.
Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan, yaitu gula pasir dan kembang gula naik sebesar 17,67 persen, ampas/sisa industri makanan naik sebesar 97,85 persen, dan pupuk naik 350,97 persen.
Menurutnya, andil impor lima golongan barang utama terhadap total impor Provinsi Lampung pada Oktober 2016 mencapai 53,41 persen, yakni gula pasir dan kembang gula 21,59 persen, binatang hidup 6,64 persen, mesin-mesin pesawat mekanik 5,66 persen, ampas/sisa industri makanan 12,33 persen, dan pupuk 7,19 persen.
"Sedangkana andil impor minyak dan gas terhadap total impor yaitu sebesar 35,08 persen," katanya lagi.
Ia menambahkan negara pemasok barang impor ke Provinsi Lampung pada Oktober 2016 menurut kelompok negara utama berasal dari Qatar sebesar 53,07 juta dolar AS.
Kemudian, Brazil 42,80 juta dolar AS, Tiongkok 21,73 juta dolar AS, Argentina 18,92 juta dolar AS, Australia 13,67 juta dolar AS, dan Amerika Serikat 8,66 juta dolar AS.
"Jika dilihat menurut kelompok negara, impor terbesar berasal dari kelompok negara utama lainnya yang mencapai 158,85 juta dolar AS, kemudian diikuti ASEAN 20,11 juta dolar AS, dan Uni Eropa 1,56 juta dolar AS," ujarnya pula.(Ant)
Nilai Impor Lampung Turun
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Panjang stagnan ( FOTO ANTARA LAMPUNG/Hisar Sitanggang)
...Penurunan impor ini terjadi pada beberapa komoditas utama...
