Tokyo (Antara/AFP) - Sebagai sesama tokoh Konservatif, Nahendra Modi dan Shinzo Abe akan mengadakan pembicaraan resmi di Tokyo, Senin sebagai dasar hubungan yang berkembang antara Jepang dan India diawali dengan pelukan erat dan kunjungan ke kota kuno Kyoto.
Modi yang berharap kebijakan ekonominya memusatkan perhatian pada pasar, akan mendorong perekonomian India, dapat membawa hampir setengah miliar dolar pinjaman untuk proyek infrastruktur yang sangat diperlukan.
Kunjungan lima hari yang merupakan lawatan luar negeri pertama Modi ke luar sub benua dimaksudkan menunjukkan hubungan yang hangat anat dua negara Asia terbesar ke dua dan ke tiga di bidang ekonomi.
Selain membahas kesepakatan bisnis, pembicaraan juga diarahkan untuk menggandakan investasi langsung Jepang, pinjaman dengan bunga rendah senilai 50 miliar Yen untuk proyek rel kereta api, jalan raya dan kawasan industri.
Pertemuan puncak kedua negara itu juga akan menguatkan hubungan diplomatik dan pertahanan.
Media Jepang melaporkan bahwa kedua perdana menteri itu tampaknya sepakat untuk meluncurkan kerangka konsultatif "dua plus dua" melibatkan para menteri luar negeri dan pertahanan.
Jepang sudah mempunyai kesepakatan dengan Amerika Serikat, Australia, Rusia dan Prancis.
Tokyo dan New Delhi sudah lama memiliki sengketa wilayah dengan Beijing yang akhir-akhir ini secara giat menuntut wilayahnya.
Menggarisbawahi masalah ini, kapal pengawas pantai Tiongkok berlayar ke perairan kepulauan Senkaku yang dikuasai Jepang pada Senin. Tiongkok menyebut kepulauan itu dengan nama Diaoyu.
Dalam jumpa pers di New Delhi, pekan lalu PM India mengatakan bahwa kedua negara akan "meningkatkan" hubungan di bidang pertahanan dan keamanan.
Abe dan Modi diharapkan menyetujui latihan angkatan laut bersama dengan melibatkan Amerika Serikat, lapot harian Nikkei, Senin.
Washington sangat bersemangat terhadap kedua negara yang secara geografi mengapit Tiongkok, agar meningkatkan hubungan pada saat komitmen militernya dipertanyakan.
Penerjemah: M. Dian A/A. Krisna.
Jepang dan India Lebih Hangat
Tokyo dan New Delhi sudah lama memiliki sengketa wilayah dengan Beijing yang akhir-akhir ini secara giat menuntut wilayahnya."
