Kathmandu (ANTARA/Xinhua-OANA) - Sebanyak dua gletser di Nepal yang menyusut dengan cepat dalam 10 tahun belakangan dibandingkan dengan beberapa dasawarsa sebelumnya tak dapat dihindari akan hilang akibat temperatur yang meningkat.
Sebabnya ialah tak ada pasokan es baru buat kedua gunung es tersebut, demikian satu penelitian baru oleh Nagoya University, Jepang.
Menurut harian Republica, Rabu, kandungan gletser Yala, Langtang Himal, di Nepal tengah dan gletser AX010 Shorong Himal di wilayah Khumbu menyusut setiap tahun, masing-masing, sebanyak 0,8 meter dan 0.81 meter selama 2000-an.
Itu adalah penyusutan besar dari 0,68 dan 0,72 meter per tahun antara 1970 dan 1990, demikian temuan itu, yang disiarkan di jurnal National Academy of Sciences of the United States, Selasa.
"Jika kecenderungan sejak 1990-an berlanjut bagi gletser Yala dan AX010, hilangnya kedua gletser ini tak terelakkan sebab kedua gunung es tersebut akan kehilangan daerah akumulasinya, sehingga, tak ada pasokan salju yang diperkirakan terjadi buat kedua gletser ini," kata penelitian tersebut, yang dilakukan oleh Koji Fujita dan Takayuki Nuimura.
Para peneliti itu juga mendapati bahwa meskipun penyusutan gletser tersebut telah bertambah cepat di lingkungan yang lembab, kondisi yang bertentangan terjadi di lingkungan yang gersang. Penyusutan gletser Rikha Samba di Kaligandaki Hidden Valley melambat dari 0,57 meter per tahun antara 1970 dan 1990 jadi 0,48 meter per tahun pada 2000-an, demikian laporan Xinhua, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu.
"Perbandingan keseimbangan massa menghasilkan dan pengendapan tahunan mengungkapkan kebocoran gunung es itu telah bertambah cepat di lingkungan lembab tapi tertekan di lingkungan gersang," demikian hasil penelitian tersebut.
Selain lingkungan hidup, ketinggian juga tampaknya memainkan peran dalam perjalanan hidup gletser, kata para peneliti itu. Rikha Samba berada pada ketinggian 5.7000 meter dari permukaan laut, tempat hilangnya massa akibat pencairan dapat terpampat sampai tahap tertentu oleh penumpukan salju yang turun.
Sebaliknya, Gletser Yala dan AX010 berada pada ketinggian rendah, masing-masing 5.400 meter dan 5.200 meter. (Ant/C003)
Berita Terkait
Rama mahasiwa prodi MMT angkatan pertama selesaikan studi S-2
Minggu, 17 Maret 2024 1:05 Wib
Motivasi siswa lanjut studi, SMAN 1 Tanjung Bintang sambangi Unila
Kamis, 22 Februari 2024 15:03 Wib
Sekolah formal di Bekasi sudah terapkan pendidikan antikorupsi
Rabu, 7 Februari 2024 6:15 Wib
Universitas Trisakti lakukan studi banding ke IIB Darmajaya
Jumat, 15 Desember 2023 7:56 Wib
Fakultas DHP IIB Darmajaya studi banding ke-6 perguruan tinggi di Pulau Jawa
Sabtu, 18 November 2023 9:42 Wib
Survei UMM sebut Mahfud MD bacawapres favorit di Jatim
Rabu, 18 Oktober 2023 18:45 Wib
Studi kampus ke Itera, siswa MAN 1 Metro mengenal prodi hingga jalur masuk
Senin, 11 September 2023 8:47 Wib
UPT PKLI Unila gelar monev studi mahasiswa asing semester genap tahun 2023
Selasa, 29 Agustus 2023 6:19 Wib