Harga Ayam Kampung di Bandarlampung Masih Tinggi

id ayam kampung, pasar kangkung, pasar smep, pasir gintung, bandarlampung

Harga Ayam Kampung di Bandarlampung Masih Tinggi

ayam kampung, Foto Dok

Harga ayam kampung meski sudah jauh turun dari sebelum lebaran lalu, tapi masih belum kembali normal seperti semula,"
Bandarlampung,  (ANTARA LAMPUNG) - Harga ayam kampung di pasaran Kota Bandarlampung Provinsi Lampung kini rata-rata masih tinggi atau di atas harga normal sebelum puasa Ramadhan dan Idul Fitri 1435 Hijriah.
       
Pedagang ayam kampung di Pasar Gotongroyong, Tanjungkarang Pusat, Kota Bandarlampung, Sugianto (55), di Bandarlampung, Minggu mengatakan, masih tingginya harga itu antara lain karena persediaan masih agak kurang setelah banyak dibeli untuk keperluan sejak menjelang Idul Fitri 1435 Hijriah.
       
 "Harga ayam kampung meski sudah jauh turun dari sebelum lebaran lalu, tapi masih belum kembali normal seperti semula," kata Yanto.
        
Dia menjelaskan, ayam kampung yang sudah dipotong, dibersihkan ukuran kecil saat menjelang lebaran Rp60.000/ekor, kini masih bertahan Rp50.000/ekor, sedangkan harga normal sebelumnya sekitar Rp40.000/ekor.
        
Berikutnya ayam ukuran sedang yang saat harga tinggi Rp100.000, kini masih Rp70.000/ekor, sedangkan harga normalnya Rp60.000/ekor.
        
Sedangkan harga ayam kampung ukuran besar sehari sebelum lebaran Rp130.000/ekor, kini masih bertahan Rp90.000/ekor, padahal harga normalnya sekitar Rp80.000/ekor.
        
"Harga ayam kampung masih tinggi, karena di kampung-kampung pada habis banyak dibeli untuk lebaran kemarin, selain itu banyak juga yang mati terkena penyakit," ujar Yanto.
      
Sugiyanto memperkirakan harga akan kembali normal dalam satu dua pekan ke depan.
       
 Kepala Dinas Koperindak dan UKM Provinsi Lampung, Ferynia sebelumnya menjelaskan, persediaan sembako, daging ayam dan daging sapi di wilayah setempat sangat aman sejak menghadapi puasa Ramadhan.
        
Persediaan daging ayam di Lampung sejak bulan Juni dan Juli 2014 sebanyak 37.939 ton, sementara kebutuhannya hanya sekitar 15.213 ton.
       
 "Persediaan sembako di daerah kita aman, masyarakat tidak perlu khawatir, karena barang yang persediannya kurang di Lampung bisa didatangkan dari daerah lain dengan cepat oleh antarpedagang," kata Ferynia.