Mush'ab, relawan yang rela tinggalkan keluarga demi distribusi bantuan bagi rakyat Palestina

id Dompet Dhuafa, Mesir, Palestina

Mush'ab, relawan yang rela tinggalkan keluarga demi distribusi bantuan bagi rakyat Palestina

Mush’ab, relawan yang rela tinggalkan keluarga demi distribusi bantuan bagi rakyat Palestina. FOTO ANTARA/HO-DOMPET DHUAFA.

Mesir (ANTARA) - Perang meninggalkan bekas yang tak berkesudahan, trauma pada masyarakat terutama anak-anak yang akan berdampak Panjang hingga hari tuanya. Menukil dari sejarah panjang umat Islam, bahwa tanah Palestina selalu menjadi ladang jihad peperangan antara yang hak dan bathil, yang benar dan salah. Tentu korban yang berjatuhan lebih banyak pada masyarakat sipil, anak-anak, wanita, lansia tak pandang bulu. 

Untuk itu diperlukan banyak relawan yang siap sedia terlibat membantu di lapangan. Menjadi relawan kemanusiaan baginya adalah kebanggaan tersendiri, bisa ikut merasakan kesulitan yang dihadapi oleh para penyintas di Gaza. Mush’ab Ali Yusuf, lahir di Gaza, besar dan tinggal di Turki hingga hari ini, merupakan sosok yang menyenangkan.

Ditemu di sela menyiapkan bantuan, pada Selasa (5/11), Mush’ab telah cukup lama berkecimpung dalam dunia kerelawanan terutama di Gaza, Palestina. Lembaga Kemanusiaan Dompet Dhuafa dari Indonesia adalah organisasi yang tidak asing baginya. Ia mengenal Dompet Dhuafa cukup lama terutama dalam penanganan bencana seperti di Turki, Gaza, dan Tepi Barat.

Kali ini di Kairo, Mesir ia menjadi bagian dari mitra lokal yang membantu proses pengadaan, pemilihan, pengemasan, pemuatan dan pengiriman berbagai barang kebutuhan untuk rakyat Gaza. Pengalaman dan pemahamannya akan masyarakat lokal yang cukup tinggi sangat memudahkan bagi tim kemanusiaan Dompet Dhuafa di Kairo dalam mencari kebutuhan bantuan untuk rakyat Palestina.

Dengan relasinya di dunia kemanusiaan dan jaringan food supplies yang cukup luas, persiapan logistik truk kemanusiaan menjadi cepat terpenuhi sehingga kami tidak perlu berlama-lama dalam mencari vendor pengadaan. Karena pengalamannya pula, kami jadi tahu mana barang yang sangat dibutuhkan dalam kondisi seperti sekarang ini. Saat ini, Gaza memasuki musim dingin dengan suhu bisa mencapai hampir di bawah 50 Celsius, tentu ini akan sangat menyulitkan para penyintas di sana.

Ia pun bercerita bagaimana kerap kali harus berpisah dengan keluarganya, istri dan ketiga anaknya, demi untuk terlibat dalam aksi-aksi kemanusiaan, terutama di Gaza dan Tepi Barat. Baginya, keluarga adalah hal yang sangat utama, karena itulah ia sangat peduli dengan para penyintas di daerah konflik.

Mush’ab seringkali menyampaikan keheranannya terhadap orang-orang Indonesia yang kerap kali memberikan bantuan untuk negara-negara yang tertimpa musibah. Dia membandingkan dengan orang arab yang pada kenyataannya adalah kaum kaya namun sangat kurang kepeduliannya.

Terima kasih rakyat Indonesia, terima kasih Dompet Dhuafa, kalian saudara kami yang terbaik adalah kata-kata yang seringkali diucapkan. Hal ini menyiratkan perasaan sebagian besar orang Palestina atas kemurahan hati masyarakat Indonesia

TENTANG DOMPET DHUAFA

Dompet Dhuafa adalah lembaga filantropi islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya, welasasih (filantropis) dan wirausaha sosial. Sudah berjalan lebih dari tiga dekade (30 tahun), Dompet Dhuafa berkontribusi menghadirkan layanan bagi pemberdayaan dan pengembangan umat melalui lima pilar program yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi,  sosial kebencanaan, dakwah dan budaya, serta CSR. (Kerjasama)