Pemkot Metro target produksi 17 ribu ton gabah kering di musim tanam pertama

id Produksipadi

Pemkot Metro target produksi 17 ribu ton gabah kering di musim tanam pertama

Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin menanam padi perdana di areal sawah di Kelurahan Mulyosari, Metro Barat, Rabu (15/11) lalu. (ANTARA/Diskominfo Metro)

Metro (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro menargetkan produksi padi di Bumi Sai Wawai sebanyak 17.098,4 ton gabah kering giling (GKG) pada musim tanam tahap satu (MT I) atau rendeng tahun ini.

Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin menjelaskan, dengan luasan lahan sawah di Kota Metro sebanyak 2.948 hektare dengan produktivitas padi rata-rata mencapai 5,8 ton GKG per hektare.

"Rata-rata produktivitas padi di Kota Metro adalah 5,8 ton GKG per hektare maka target produksi pada MT I atau rendeng tahun 2023/2024 diprediksi sekitar 17.098,4 ton gabah kering giling," kata dia usai tanam perdana padi MT I di Mulyosari, Rabu. 

Ia menyebutkan lahan sawah seluas 2.948 hektare tersebut terbagi di lima kecamatan yaitu Metro Selatan 857,5 hektare, Metro Barat 527 hektare, Metro Timur 462 hektare, Metro Pusat 305,5 hektare dan Metro Utara 796 hektare.

Menurut Wahdi, pemerintah setempat selalu memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam pembangunan sektor pertanian, melalui berkomitmen untuk mewujudkan kedaulatan pangan serta kesejahteraan para petani.

Ia meminta kepada seluruh pihak yang terkait agar dapat memberikan kemudahan kepada para petani dalam mendapatkan sarana produksi dan mengurangi biaya produksi dengan saling berkoordinasi, memberikan bimbingan dan pengawalan menyediakan subsidi benih, pupuk bersubsidi, alat dan mesin pertanian.

"Kemudian juga rehabilitasi sarana dan prasarana seperti saluran tersier, serta pembiayaan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga yang rendah yaitu lima persen per tahun. Kita perlu memberikan harga yang sesuai terhadap hasil produksi para petani yang sesuai dengan patokan harga pasar yang wajar," ucapnya.

"Saat ini cuaca kita juga kurang bersahabat akibat El-Nino. Untuk itu saya berharap agar para petani dapat memanfaatkan air irigasi sesuai dengan jadwal, dengan melakukan percepatan tanam diawali dengan semai lebih awal, sehingga setelah lahan selesai diolah dapat segera melakukan penanaman dengan bibit padi yang telah siap tanam," imbuhnya.

Wahdi mengaku optimis pada MT I ini, Kota Metro bisa menghasilkan padi berkualitas dengan jumlah banyak.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro Herry Wiratno, menyampaikan kesiapan pada MT I dapat memberikan hasil yang maksimal baik dari pengolahan lahan, ketersediaan pupuk dan air bagi para petani.

“Ini merupakan tutup tanam untuk di Kota Metro, karena sebagian besar persawahan sudah selesai tanam semua. Terlebih untuk di wilayah Mulyosari ini ada sekitar 24 hektar yang semuanya sudah oke. Meski terdapat beberapa kendala pada MT I yaitu diantaranya keterlambatan tutup tanam yang mengakibatkan keterlambatan panen di musim ke depan,” jelasnya.

Selain itu, DKP3 juga mengaku telah menyiapkan ketersediaan pupuk bagi para petani hingga tahun 2024, sehingga para petani dinilai tidak perlu khawatir karena sudah tersedia di e-RDKK para petani.