Ekonomi Lampung triwulan tiga tumbuh 3,93 persen

id Perekonomian Lampung, pertumbuhan ekonomi Lampung, BI lampung

Ekonomi Lampung triwulan tiga tumbuh 3,93 persen

Ilustrasi - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Ke depan, diperkirakan akan ada perbaikan kinerja ekonomi Lampung, meski harus juga diwaspadai risiko dari sektor eksternal, katanya
Bandarlampung (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) menyebutkan kinerja perekonomian di Provinsi Lampung pada triwulan tiga 2023 tumbuh sebesar 3,93 persen secara tahunan.

"Kinerja perekonomian Provinsi Lampung pada triwulan tiga 2023 tumbuh 3,93 persen berdasarkan tahun per tahun, sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,00 persen," ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lampung Irfan Farulian melalui keterangannya di Bandarlampung, Jumat.

Ia mengatakan pertumbuhan di triwulan tiga tersebut ditopang peningkatan investasi yang tumbuh 4,43 persen lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar 2,18 persen, di tengah perlambatan kinerja konsumsi rumah tangga sebesar 5,21 persen (yoy) dari sebelumnya 5,87 persen.

Peningkatan investasi tersebut terjadi sejalan dengan percepatan perbaikan 17 ruas jalan di Lampung oleh pemerintah pusat dan daerah.

"Bila dilihat berdasarkan nominal perekonomian Lampung di triwulan tiga 2023 ini berdasarkan ADHB Rp116,25 triliun dan ADHK sebesar Rp69,56 triliun," ucapnya.

Dia menjelaskan sedikit melambatnya kinerja perekonomian Lampung pada triwulan tiga 2023 ini disebabkan karena adanya pelemahan konsumsi pemerintah yang mengalami kontraksi sebesar 3,01 persen dari tahun ke tahun dibandingkan sebelumnya yang tumbuh 4,54 persen.

"Ke depan, diperkirakan akan ada perbaikan kinerja ekonomi Lampung, meski harus juga diwaspadai risiko dari sektor eksternal. Dan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang optimal, maka diperlukan beberapa upaya seperti memperkuat permintaan domestik dengan mendorong peningkatan produktivitas lapangan usaha pertanian," ucapnya.

Lalu, memperkuat peran belanja APBN dan APBD melalui peningkatan efektivitas dari program pengembangan ekonomi serta pengendalian harga dan pengoptimalan silpa, memperkuat strategi dan koordinasi untuk meningkatkan ketahanan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperkuat kolaborasi dengan pihak terkait dalam pengembangan produk olahan sesuai permintaan pasar, dan mendorong sektor pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.

"Kemudian, melakukan akselerasi digitalisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan inklusivitas, serta memperkuat koordinasi pengendalian inflasi melalui sinergi TPIP-TPID didukung dengan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP) untuk menjaga ekspektasi inflasi guna memitigasi risiko El Nino dan penguatan ketahanan pangan nasional," tambahnya.