BPBD Lampung Selatan bentuk tim reaksi cepat tangani bencana banjir

id Lampung Selatan ,BPBD ,Bencana

BPBD Lampung Selatan bentuk tim reaksi cepat tangani bencana banjir

Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan. (ANTARA/Riadi Gunawan)

Lampung Selatan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, membentuk tim reaksi cepat (TRC) yang bertugas selama 24 jam untuk mengantisipasi dan menangani bencana banjir pada musim hujan tahun ini.

"Persiapan BPBD dalam rangka menghadapi musim penghujan ini kami sudah membentuk tim reaksi cepat tanggap bencana," kata kepala BPBD Lampung Selatan, Aflah Efendi, di Kalianda, Jumat.

Ia menyebutkan, tim reaksi cepat penanganan bencana BPBD Kabupaten Lampung Selatan ini beranggotakan 35 personel yang memiliki kemampuan khusus.

"Jumlah personel TRC BPBD 35 orang, dengan peralatan perahu karet 2 unit, viber 4 unit, dan 6 kendaraan operasional, dan peralatan penyelamatan seperti karmantel, helm, sefty harnes, pelampung,"katanya.

Selain itu, tim tersebut juga akan bertugas menangani kebencanaan dan melakukan edukasi serta mengevakuasi warga jika terjadi banjir di wilayah tersebut. Kemudian, melakukan penanganan dan pemantauan setelah bencana terjadi.

"Pusdalops BPBD juga menyebarluaskan informasi peringatan dini cuaca dari BMKG ke operator Pusdalops di Kecamatan dan Desa agar waspada terhadap ancaman bencana yang berpotensi menimbulkan bencana Hidrometeorologi seperti hujan deras yang di sertai angin kencang dan sambaran petir yang berpotensi terjadinya bencana banjir, longsor, angin puting beliung, dan sambaran petir," ujarnya.

Dalam mengantisipasi terjadinya bencana, menurut dia, BPBD Kabupaten Lampung Selatan saat ini juga telah melakukan pemetaan berbagai wilayah rawan bencana.

Berdasarkan data pemetaan itu terdapat 5 kecamatan dengan 6 titik rawan terjadinya bencana banjir pada tahun ini.

Selain banjir ada beberapa bencana alam yang juga harus diwaspadai seperti tanah longsor, puting beliung, dan pergerakan tanah.

Ia menyebutkan beberapa wilayah rawan bencana itu, yakni Kecamatan Katibung, Sidomulyo, Candipuro, Palas, Sragi, dan Kalianda.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap siaga menghadapi potensi terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang di lingkungan masing-masing.

Untuk diketahui pada 7 dan 8 November 2023 pihaknya telah melaksanakan pelatihan TRC yang melibatkan instansi terkait seperti Dinas PU, Perkim, Diknas, Pertanian, TNI, Polri, Basarnas, dan Destana.