Pemkot Bandarlampung lakukan sejumlah aksi tekan harga pangan

id Lampung,Bandarlampung,Pemkot Bandarlampung

Pemkot Bandarlampung lakukan sejumlah aksi tekan harga pangan

Aktifitas di salah satu pasar tradisional di Kota Bandarlampung. Kamis, (14/9/2023). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Gerakan pangan murah ini akan dilakukan dua kali dan harganya akan berada di bawah HET untuk awal nanti pelaksanaannya di akhir September, kata dia
Bandarlampung (ANTARA) -

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung akan melakukan sejumlah aksi guna menekan harga pangan khususnya beras yang mengalami kenaikan di pasaran.

"Beras ini memang salah satu penyumbang inflasi terbesar di Bandarlampung, karena itu memang ada sejumlah aksi yang akan dilakukan pemkot guna menekan harga pangan khususnya beras," kata Pelaksana Tugas Ketahanan Pangan Kota Bandarlampung M Yusuf, di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan sebagaimana instruksi pemerintah pusat, Kota Bandarlampung pada akhir September ini bakal mengadakan aksi gerakan pangan murah bekerja sama dengan Bulog dan Bank Indonesia serta juga vendor.

"Gerakan pangan murah ini akan dilakukan dua kali dan harganya akan berada di bawah HET untuk awal nanti pelaksanaannya di akhir September," kata dia.

Ia mengatakan hal selanjutnya yang dilakukan pemkot guna menekan harga pangan yakni mengadakan pasar murah di 20 kecamatan melalui Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Bandarlampung.

"Selain itu, kami juga akan menggaungkan kampanye setop boros pangan, di saat seperti ini," kata dia.

Yusuf mengatakan Pemkot Bandarlampung juga memberikan sejumlah bibit tanaman ke kelompok wanita tani (KWT) yang masih aktif agar bisa memanfaatkan lahan kosong mereka untuk bercocok tanam.

"Tentunya apa yang bakal dan sudah dilakukan oleh pemkot ini bisa membantu masyarakat serta menekan harga pangan di pasaran," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, dalam waktu dekat pemerintah pusat juga akan menyalurkan bantuan pangan berupa beras tahap II sebanyak 10 kilogram per keluarga penerima manfaat (KPM).

"Untuk KPM penerima bantuan pangan ini data yang diterima jumlahnya sama dengan tahap pertama 65.303 orang, tapi apakah ini akan berubah lagi atau tidak, kami tidak tau karena ini semua dari pemerintah pusat," kata dia.