Cerita pemudik kayuh sepeda dari Cikarang Jabar sampai ke Lampung

id Lampung,Bandarlampung,Mudik,pemudik bersepeda

Cerita pemudik kayuh sepeda dari Cikarang Jabar sampai ke Lampung

Seorang pemudik dari Cikarang, Jawa Barat Alex Dias Prisetyo yang mengayuh sepeda untuk dalam perjalanan mudiknya menuju Kabupaten Pringsewu, Lampung, saat tiba di Bandarlampung, Jumat, (21/3/2023). ANTARA/Dian Hadiyatna

Seru-seru saja dalam perjalanan, karena memang saya juga sudah terbiasa bersepeda.
Bandarlampung (ANTARA) - Seorang pemudik dari Cikarang, Jawa Barat (Jabar) Alex Dias Prisetyo menceritakan pengalamannya harus mengayuh sepeda dalam perjalanan mudiknya pada Lebaran 2023 ini menuju Kabupaten Pringsewu, Lampung.

Turun di Pelabuhan Panjang, Bandarlampung pada Jumat, sekitar pukul 10.35 WIB dari Pelabuhan Ciwandan, Banten, menggunakan Kapal Pelni KM Dobonsolo, Alex Diaz terlihat berbeda dibandingkan ratusan pemudik berkendaraan roda dua  lainnya, karena justru menggunakan sepeda.

Pelabuhan Panjang pada mudik Lebaran 2023 ini diperbantukan untuk menampung pemudik sepeda motor yang ingin pulang kampung ke Pulau Sumatera dari Pulau Jawa, dan sebaliknya pada arus balik usai Lebaran nanti.

Alex yang saat itu ditemui dengan menggunakan atribut lengkap untuk bersepeda, seperti helm dan baju serta sepatu mengatakan bahwa sudah dua tahun ini melaksanakan mudik menggunakan sepeda kesayangannya.

Dengan sepeda lipat yang digunakan pemuda asal Pringsewu, Lampung yang bekerja di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat tersebut harus menempuh jarak ratusan kilometer untuk menuju ke Pelabuhan Ciwandan, Banten.

Alex pun mengungkapkan bahwa untuk mencapai Pelabuhan Ciwandan dengan mengayuh sepeda menghabiskan waktu hingga sekitar 13 jam. 

"Saya berangkat Kamis (20/4) pukul 06.00 WIB sampai di Ciwandan pukul 19.00 WIB. Sengaja pergi pagi karena tiket keberangkatannya jam 23.00 WIB, sehingga bisa lebih santai di perjalanan menuju Ciwandan," ujarnya sambil terlihat sumringah dan senang karena sudah sampai di Panjang.

Jarak jauh dan waktu yang panjang untuk sampai ke Ciwandan tidak menyurutkannya pulang kampungnya di Pringsewu menggunakan sepeda.

Selama perjalanan mudiknya menggunakan sepeda, Alex mengaku tidak ada kendala berarti, kecuali kondisi cuaca yang panas terik dalam beberapa hari terakhir. 

Dia pun telah mempersiapkan segala sesuatunya jauh-jauh hari untuk mudik menggunakan sepeda ini terutama fisiknya. Sementara itu untuk kebersihan diri, Alex mengatakan dalam perjalanannya biasa mampir di SPBU atau masjid di jalan untuk sekadar mandi membersihkan diri.

"Paling penting yang disiapkan untuk mudik pakai sepeda fisik sih, dan istirahat yang cukup. Untuk bawaan tidak ada hanya bawa baju untuk salin dan alat-alat keperluan sepeda. Seru-seru saja dalam perjalanan, karena memang saya juga sudah terbiasa bersepeda," kata dia pula.

Dia mengaku dalam dua tahun ini memilih bersepeda untuk pulang kampung halaman, karena ingin menikmati setiap momen-momen di perjalanan yang mungkin akan terlewatkan bila bersepeda motor ataupun mobil.

Pada tahun lalu Alex mengatakan bahwa dirinya bersama kawannya melakukan mudik dengan sepeda dan turun di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, namun pada tahun ini dirinya memilih turun di Panjang karena bisa memangkas waktu untuk sampai ke Pringsewu.

Pemuda berperawakan tinggi besar tersebut mengaku dapat mencapai kampung halamannya di Pringsewu dari Kota Bandarlampung sekitar 4 jam dengan mengayuh sepeda yang bila bersepeda motor ataupun mobil bisa ditempuh dengan waktu 1 jam 30 menit hingga 2 jam saja.

Menurut Alex, dalam mudik Lebaran yang dinilai adalah kehadirannya untuk berkumpul bersama keluarga terutama orang tua, sehingga ukurannya bukan dengan kendaraan apa seseorang itu pulang kampung.

"Yang jelas, dengan sepeda tentu kita bisa lebih irit. Meskipun memang akan memakan waktu yang lebih lama untuk sampai ke tujuan dibandingkan dengan memakai motor ataupun mobil," kata dia lagi.

Alex pun mengapresiasi fasilitas yang ada di Kapal Pelni KM Dobonsolo yang cukup baik bagi pemudik. Namun memang kelemahannya ada saat kapal sandar dan muat kendaraan yang cukup lama.

Berdasarkan catatan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Panjang, dari 20 hingga 21 April terdapat tiga trip Kapal Pelni KM Dobonsolo yang diperbantukan guna mengangkut pemudik sepeda motor dari Pelabuhan Ciwandan ke Pelabuhan Panjang, Bandarlampung.

Total jumlah penumpang orang yang turun di Pelabuhan Panjang selama tiga hari diperbantukan dalam mudik tahun ini sebanyak 1.962 orang dengan jumlah kendaraan roda dua yang diangkut sebanyak 1.147 unit.

Mudik adalah tradisi turun temurun di Indonesia yang menandai perayaan Lebaran atau Idul Fitri setiap tahunnya.

Berbagai upaya digunakan pemudik agar bisa pulang ke kampung halamannya dengan selamat, berkumpul bersama keluarga, meskipun harus berjuang dan bersusah payah dalam perjalanan, seperti dijalani Alex Dias Prisetyo ini. Bersepeda mudik dari Cikarang, Jabar menuju Pringsewu, Lampung.
Baca juga: Pemudik bersepeda motor ramai lintasi Jalinsum Lampung
Baca juga: Pemudik bersepeda motor padati Pelabuhan Bakauheni Lampung