Disparekraf Lampung sebut sektor pariwisata berperan kurangi kemiskinan

id Pariwisata Lampung, kemiskinan Lampung, kurangi kemiskinan, sektor pariwisata

Disparekraf Lampung sebut sektor pariwisata berperan kurangi kemiskinan

Ilustrasi - Salah satu destinasi wisata di Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung mengatakan bahwa sektor pariwisata ikut berperan dalam mengurangi angka kemiskinan di daerah tersebut.

"Sebagai upaya pengentasan kemiskinan di daerah semua sektor ikut berperan, salah satunya sektor pariwisata yang tentunya di Lampung cukup berperan karena banyak destinasi wisata," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung Bobby Irawan, di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan peranan sektor pariwisata bagi pengentasan kemiskinan tersebut dilakukan secara terintegrasi dengan industri pariwisata.

"Pariwisata ini bukan sektor produksi melainkan jasa, sehingga untuk mengoptimalkan itu harus ada keterkaitan antara pemberdayaan masyarakat sekitar dengan industri pariwisata," katanya

Sektor pariwisata diharapkan akan memberikan pendapatan langsung ke masyarakat sekitar dengan kehadiran objek wisata, dan wisatawan di sekitar lingkungan.

"Pendapatan langsung ini akan di dapatkan ketika masyarakat yang mampu mengelola komoditi menjadi suatu barang, atau memiliki keahlian yang dalam bidang jasa maka hal tersebut dapat di tawarkan kepada wisatawan yang datang dan dari situ masyarakat akan mendapatkan penghasilan," ucap dia.

Menurut dia, dengan pengembangan ekonomi kreatif di sekitar destinasi wisata di Lampung akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

"Bila perekonomian masyarakat di sekitar destinasi wisata bisa berjalan dengan baik, maka akan memperbaiki kesejahteraan masyarakat juga untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik serta terlepas dari kemiskinan," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung pada September 2022, jumlah penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Lampung mencapai 995,59 ribu jiwa atau 11,44 persen.

Jumlah penduduk miskin itu turun sebesar 6,82 ribu jiwa dibandingkan dengan Maret 2022 yang tercatat sebesar 1.002,41 ribu orang atau 11,57 persen.

Berdasarkan data dalam rencana strategis (Renstra) Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung 2019-2024. Dalam enam tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan ke Lampung pada 2015 ada sebanyak 5.645.710 orang dengan rata-rata tinggal 2 hari, dan rata-rata pengeluaran Rp712.500.

Pada 2016 ada 7.536.827 orang wisatawan berkunjung, dengan rentang waktu tinggal 2,7 hari, dan pengeluaran Rp877.500. Lalu di tahun 2017 ada 11.641.199 orang wisatawan dengan pengeluaran Rp1.040.000 dan lama tinggal 2,95 hari.

Selanjutnya pada 2018 ada 14.207.949 orang wisatawan dengan lama tinggal 3,25 hari dan pengeluaran Rp1.200.000. Di tahun 2019 ada 10.743.918 orang wisatawan dengan lama waktu tinggal 3,61 hari dan menghabiskan dana untuk berlibur sebanyak Rp1.368.250, serta pada 2020 ada 2.913.053 orang wisatawan dengan lama tinggal 3,65 hari dan pengeluaran sebanyak Rp1.375.500.*