Cegah stunting, Lampung bentuk program desa model konvergensi

id Desa konvergensi stunting, pencegahan stunting, stunting Lampung

Cegah stunting, Lampung bentuk program desa model konvergensi

Dokumentasi- Ketua TP PKK Provinsi Lampung Riana Sari saat memberi keterangan. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Harapannya penanganan dan pengentasan stunting dapat terlaksana dengan tepat dan cepat melalui desa model konvergensi ini, ujar dia
Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Lampung membentuk program desa model konvergensi pencegahan dan penanganan stunting guna memaksimalkan aksi pengentasan kekerdilan di daerahnya.

"Isu stunting ini sangat penting karena akan berakibat pada penurunan sumber daya manusia. Dan ini berpotensi memperlambat perkembangan otak dengan dampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar dan risiko penyakit seperti diabetes hipertensi serta obesitas," ujar Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Riana Sari, di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan, desa model konvergensi pencegahan dan penanganan stunting tersebut akan dikembangkan di 15 kabupaten dan kota di Provinsi Lampung.

"Tim Penggerak PKK di kabupaten dan kota terus berkolaborasi mengembangkan desa model konvergensi pencegahan stunting. Ini nanti juga sekaligus menjadi desa ramah perempuan serta peduli anak yang tersebar di 15 kabupaten dan kota," katanya.

Ia menjelaskan, pencegahan stunting tidak dapat dilakukan oleh satu sektor saja melainkan perlu secara terintegrasi. Sehingga model desa tersebut bisa menjadi contoh ideal kelembagaan dan kegiatan secara komprehensif.

"Dalam pelaksanaannya desa tersebut akan dilakukan pembinaan secara akurat, lalu melibatkan wanita dalam Musrembang Desa, ada penguatan usaha ekonomi, pemenuhan hak asasi anak dari sisi kesehatan dan pendidikan," tambahnya.

Ia melanjutkan, selain itu akan ada kegiatan revitalisasi posyandu, pembangunan PAUD holistik terintegratif, lalu ada pula sekolah ramah anak serta pusat kegiatan anak.

"Di sana juga akan edukasi pola pengasuhan yang baik, pencegahan pernikahan dini, pemenuhan gizi keluarga melalui penguatan KWT dan pemanfaatan lahan pekarangan. Jadi semua akan terintegrasi dengan baik," tambahnya.

Ia mengharapkan dengan adanya program desa model konvergensi pencegahan dan penanganan stunting dapat mempercepat penangan stunting di Lampung.

"Harapannya penanganan dan pengentasan stunting dapat terlaksana dengan tepat dan cepat melalui desa model konvergensi ini," ujar dia.