Lampung targetkan angka kasus stunting turun jadi 14 persen di 2024

id stunting lampung, target penurunan stunting,penanggulangan stunting

Lampung targetkan angka kasus stunting turun jadi 14 persen di 2024

Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim membuka rapat koordinasi penanganan stunting di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, Rabu (12/10/2022). (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan angka kasus stunting di wilayahnya turun menjadi 14 persen pada 2024 dan menjalankan berbagai program untuk mencapai target tersebut.

Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim di Kota Bandarlampung, Rabu, mengatakan bahwa menurut hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 angka kasus stunting di Lampung sebesar 18,5 persen, turun signifikan dari 26,26 persen pada 2019.

"Target penurunan stunting pada 2024 adalah 14 persen, artinya dua tahun lagi harus terus berusaha keras menurunkan angka ini, bahkan kalau bisa nol kasus," katanya.

"Karena stunting ini dapat merenggut masa depan generasi penerus yang seharusnya sehat dan produktif menjadi tidak sehat," ia menambahkan.

Stunting adalah kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.

Wakil Gubernur mengatakan bahwa stunting mempengaruhi kualitas generasi penerus bangsa, karenanya harus diatasi bersama-sama.

"Kita harus bergerak bersama menangani stunting," kata dia.

Ia menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung melakukan pendampingan keluarga secara berkelanjutan untuk mencegah dan mengatasi stunting.

Pendampingan dilakukan pada calon pengantin, ibu hamil, ibu melahirkan, hingga keluarga dengan bayi berusia dua tahun.

"Dengan pendampingan yang melekat pada keluarga diharapkan semua faktor risiko stunting dapat diidentifikasi sejak dini dan ada bentuk intervensi untuk meminimalisir faktor risiko tersebut," kata Chusnunia.

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah menjalankan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan stunting secara terpadu.

"Penanganan stunting ini harus dilakukan bersama, tidak bisa terpisah-pisah, sebab masa depan kita adalah masa depan anak yang saat ini," katanya.

"Tanpa mereka pembangunan di daerah atau secara nasional tidak dapat berjalan dengan baik, sehingga menciptakan generasi masa depan yang sehat dan berkualitas menjadi tanggung jawab kita bersama," ia menambahkan.