PT ASDP terus akselerasi digitalisasi tiket ferry di pelabuhan

id lampung, asdp, covid19, covid lampung

PT ASDP terus akselerasi digitalisasi tiket ferry di pelabuhan

Calon penumpang sedang melakukan barcode tiket online dengan petugas pelabuhan, salah satu syarat untuk melakukan penyebrangan menggunakan kapal Ferry. (Antaralampung/Dok)

Target digitalisasi tahun 2020 sebanyak 8 pelabuhan

Bandarlampung (ANTARA) - PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) terus mengakselerasi program digitalisasi tiket penyeberangan di sejumlah pelabuhan yang dikelola, dengan target 33 pelabuhan dan 272 lintasan dapat terealisasi seluruhnya pada tahun 2022.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan target digitalisasi tahun 2020 sebanyak 8 pelabuhan telah terlaksana dengan baik jelang akhir tahun kemarin. 

Tiga poin utama pencapaian digitalisasi ini terdiri dari tiket berbasis QR Code, pencetakan kode manifest, dan cashless payment.

“Mulai dari 4 pelabuhan utama Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk yang sudah full online, go live tiket berbasis QR Code di Lembar-Padangbai, Ketapang-Lembar, Kayangan-Pototano, Ajibata-Ambarita, dimana semuanya telah berjalan dengan lancar. Pengguna jasa juga dapat melakukan pembayaran secara cashless, dengan menggunakan kartu uang elektronik (prepaid) Mandiri dan BNI, transfer langsung ke rekening ASDP, maupun pembayaran menggunakan agen BRILink. Adapun target kartu uang elektronik BRI dan BCA dapat digunakan pada bulan Januari ini,” kata Shelvy melalui keterangan yang diterima di Bandarlampung, Minggu.

Menurutnya, pada 8 Januari 2021 atau Jumat kemarin, tiket lintasan Ujung-Kamal dan Surabaya-Lembar juga akan berbasis QR Code dan sistem pembayaran nontunai (cashless).

Selain itu, upaya modernisasi penjualan tiket penyeberangan ferry ini sejalan dengan beleid Kementerian Perhubungan PM No. 19 tentang Penyelenggaraan Tiket Angkutan Penyeberangan Secara Elektronik yang akan diterapkan di seluruh lintasan dan pelabuhan yang dikelola oleh ASDP.

“Sejak tahun lalu kami pastikan konsisten dalam digitalisasi bisnis sebagai wujud komitmen kami merubah wajah penyeberangan menjadi lebih modern.  Seperti intasan Ajibata-Ambarita yg dilayani KMP Ihan Batak pada Oktober lalu, metode penjualan berubah dari yang sebelumnya menggunakan karcis fisik, sekarang menjadi tiket berbasis QR  Code, bahkan pengguna jasa dapat melakukan reservasi melalui hotline/whatsapp 08111021191,” katanya lagi.

Sejak diterapkan pembelian tiket via daring Ferizy di Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk mulai 1 Mei 2020, kini beli tiket ferry semakin mudah, bisa melalui ponsel dan reservasi dapat dilakukan mulai H-60 hingga maksimal 5 jam sebelum jadwal masuk pelabuhan.

Platform Ferizy menjadi salah satu upaya mengubah kultur pengguna jasa penyeberangan untuk melakukan reservasi dan pembelian tiket secara online.
 
Dicanangkan sejak tahun 2018 dan diimplementasikan pada 2020, program ini akan diperluas dan diimplementasikan secara nasional.

Ferizy merupakan salah satu transformasi digitalisasi yang dilakukan ASDP sebagai wujud peningkatan layanan BUMN yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat.

Antusiasme pengguna jasa yang membeli tiket online via Ferizy.com dan aplikasi sangat tinggi dilihat dari pemesanan via online yang memenuhi kapasitas tersedia. 

“Kami lihat masyarakat semakin teredukasi, dan sudah mulai merencanakan perjalanannya dengan membeli tiket via Ferizy yang prosesnya simpel, mudah dan cepat. Ini juga bukti bahwa dalam dua tahun terakhir ini, ASDP semakin melek dengan perubahan. Perlahan namun pasti ASDP telah berhasil melakukan peningkatan taraf peradaban dalam industri penyeberangan yang modern atau yang kita narasikan ASDP is elevating civilization to the next level,” kata Shelvy.
Baca juga: Pembelian tiket online kapal ferry naik 14 persen
Baca juga: Hindari penumpukan, penumpang kapal diimbau beli tiket secara online
Baca juga: Mulai 1 Mei, penumpang kapal feri wajib beli tiket online di Merak dan Bakauheni