Dinkes sebut jumlah kasus COVID-19 melambung karena peningkatan tes usap

id COVID-19.,Corona,Bandarlampung,Wuhan

Dinkes sebut jumlah kasus COVID-19 melambung karena peningkatan tes usap

Warga sedang di tes cepat (PCR) oleh petugas medis di perbatasan Kota Bandsrlampung. Minggu (8/11/2020). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung menyebutkan bahwa pelonjakan jumlah kasus positif COVID-19 di wilayahnya disebabkan makin banyak masyarakat yang melakukan tes usap (swab test) menggunakan polymerase chain reaction (PCR) secara mandiri.

"Jadi sekarang masyarakat banyak yang ingin lakukan swab langsung bila ada indikasi terpapar COVID-19 dan tidak ingin dites cepat lagi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung Edwin Rusli, di Bandarlampung, Minggu.

Ia mengatakan bahwa secara keseluruhan 90 persen pasien COVID-19 di Kota Bandarlampung menjalani isolasi mandiri karena kondisi fisik sehat, sedangkan 10 persen dirawat di rumah sakit rujukan.

Hingga saat ini kasus konfirmasi positif COVID-19 di Kota Bandarlampung sudah mencapai angka 1.033 dengan rincian 519 pasien telah dinyatakan sembuh, 57 orang meninggal dunia akibat terpapar virus corona dan 457 lainnya masih menjalani isolasi mandiri atau perawatan.

"Dengan banyaknya kasus COVID-19 di kota ini saya hanya mengimbau masyarakat agar patuh protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan setiap hari, ini yang penting agar terhindar dari virus corona," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengungkapkan, terkait peningkatan kasus positif COVID-19 dalam dua bulan terakhir pihaknya telah berupaya sekeras mungkin untuk meminimalisir penyebaran dengan melakukan sosialisasi protokol kesehatan hingga tingkat kelurahan.

"Upaya antisipasi sudah kita lakukan, semprot sana-sini setiap hari patroli Satgas COVID-19 juga setiap hari, tapi ini kan banyak orang dari luar daerah masuk ke Bandarlampung, mungkin bawa virus kita tidak tau dan tidak mungkin melarangnya datang ke sini," kata dia.

Ia juga mengatakan bahwa saat ini penularan-penularan virus corona sudah terjadi di perkantoran dan rumah sakit-rumah sakit di Bandarlampung.

"Hampir seluruh rumah sakit di sini sekarang, ada pegawainya yang terpapar COVID-19, belum lagi pegawai dari beberapa bank. Ini yang menyebabkan banyaknya kasus karena mereka menularkan kepada anaknya, suaminya dan keluarganya," kata dia