Lampung alami deflasi 0,11 persen pada Juni 2024

id Deflasi lampung, ekonomi lampung

Lampung alami deflasi 0,11 persen pada Juni 2024

Ilustrasi- Komoditas bawang merah sebagai salah satu penyumbang deflasi di Lampung pada Juni. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau ini memberi andil kepada deflasi bulan per bulan di Juni sebesar 0,15 persen

Bandarlampung (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung menyatakan bahwa Provinsi Lampung mengalami deflasi sebesar 0,11 persen pada Juni 2024 bila dilihat dari bulan ke bulan.

"Pada Juni ini bila dilihat berdasarkan bulan per bulan, Lampung mengalami deflasi sebesar 0,11 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Atas Parlindungan Lubis melalui keterangannya secara daring di Bandarlampung, Senin.

Ia merinci ada lima komoditas yang memiliki andil terbesar terhadap deflasi tersebut, yang berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yaitu komoditas bawang merah dengan adil deflasi 0,39 persen, tomat sebesar 0,04 persen, daging ayam ras 0,03 persen, ikan nila 0,03 persen, dan bawang putih 0,02 persen.

"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau ini memberi andil kepada deflasi bulan per bulan di Juni sebesar 0,15 persen," ucap dia.

Dia mengatakan bila dilihat dari tahun ke tahun pada Lampung mengalami inflasi sebesar 2,84 persen pada Juni. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang inflasi sebesar 2,05 persen.

"Kalau untuk inflasi tahun ke tahun di Juni lima komoditas dengan andil terbesar dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau disumbang oleh komoditas beras sebesar 0,32 persen, kopi bubuk 0,20 persen, rokok sigaret kretek mesin 0,19 persen, cabai merah 0,17 persen dan bawang putih sebesar 0,16 persen," tambahnya.

Menurut dia, bila dilihat dari inflasi antarwilayah cakupan indeks harga konsumen (IHK) di Lampung pada Juni, daerah penyumbang deflasi bulan per bulan tertinggi ada di Kabupaten Lampung Timur dengan besaran 0,37 persen.

"Kalau melihat tingkat inflasi dari tahun ke tahun di Juni yang tertinggi ada di Kabupaten Lampung Timur sebesar 4,06 persen, dan yang terendah terjadi di Kota Bandarlampung sebesar 2,25 persen," ujar dia.

Baca juga: BPS Lampung catat nilai tukar petani pada Juni 2024 naik 3,91 persen

Baca juga: Itera bersama BPS Lampung bangun Pojok Statistik di kampus

Baca juga: Neraca perdagangan Lampung tercatat surplus 93,55 juta dolar AS per April