Aksi nyata pemuda lestarikan ekosistem Lamun

id Lamum Warrior, Penanaman Lamun, konservasi lamun,lamun

Aksi nyata pemuda lestarikan ekosistem Lamun

Aksi nyata pemuda lestarikan ekosistem Lamun. ANTARA/HO-Lamun Warrior

Satu gerakan aksi lingkungan aksi konkret menyelamatkan ekosistem pesisir kita, supaya masa depan ekonomi dan masyarakat menjadi lebih baik.
Bintan (ANTARA) - Puluhan pemuda dari Lamun Warrior, organisasi pemuda berbasis konservasi padang lamun di Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), melakukan aksi nyata untuk melindungi ekosistem lamun dan mengurangi dampak perubahan iklim, dengan menguatkan konsep Karbon Biru sebagai solusi inovatif melalui lamun. 

Senin (1/7) pagi, para pemuda dan masyarakat menanam 3.000 bibit lamun jenis Enhalus acoroides di Pantai Nara, Desa Teluk Bakau, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan.

Kegiatan itu mencerminkan kepedulian akan kesadaran konservasi atas ketidakpastian cuaca yang semakin ekstrem akibat adanya perubahan iklim.

Aksi itu diikuti oleh lebih dari 100 pemuda dari berbagai elemen dan berkolaborasi dengan Bintan Resort Cakrawala, Green Initiative, Bintan Industrial Estate, Banyan Tree Bintan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Maritim Raja Ali Haji, STIE Pembangunan Tanjungpinang, Politeknik Bintan Cakrawala, Yayasan Serindit, dan Yayasan Peduli Kepulauan Riau.

Kegiatan turut dihadiri oleh M. Riza Damanik PhD, Staf Khusus Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI,  Muhammad Yusuf, S.Hut, M.Si., Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, Said Sudrajad, S.Sos., M.Si., Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau, Asisten Bupati Kabupaten Bintan, dan Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Kabupaten Bintan.

Diprakarsai oleh komunitas Lamun Warrior di bawah binaan Kampong Teripang, kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan padang lamun sebagai bagian dari solusi tantangan lingkungan dan iklim saat ini.

Acara ini dibuka oleh Siti Nurohmatiljanah selaku Co Founder Lamun Warrior, Edo Irfiani Ketua Yayasan Kitabisa sebagai kolaborator kegiatan, dan Muhammad Yusuf, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, membuka sekaligus meresmikan Hari Lamun Indonesia.

Siti menegaskan bahwa Gerakan Menanam Lamun ini adalah inisiatif konservasi yang diprakarsai oleh pemuda Bintan di dalam komunitas Lamun Warrior.

"Kami berfokus pada pelestarian ekosistem lamun yang kaya biodiversitas dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim" ujarnya.

Melalui gerakan ini, ia berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ekosistem lamun sebagai Karbon Biru, habitat biota-biota laut seperti ikan, kerang dan teripang dan mengingat lamun juga merupakan makanan bagi penyu dan dugong, salah satu hewan yang terancam punah.

“Satu gerakan aksi lingkungan aksi konkret menyelamatkan ekosistem pesisir kita, supaya masa depan ekonomi dan masyarakat menjadi lebih baik. Kita percaya kalau lautnya sehat, kalau lamunnya sehat maka lautnya akan semakin produktif, kalau lautnya produktif maka ekonomi masyarakatnya juga akan semakin sehat, hidupnya juga menjadi lebih aman dan tenang karena terhindar dari ancaman bencana,” ujar Riza Damanik, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM yang turut hadir serta mendukung sekaligus melakukan penanaman lamun.

Menurut data dari Badan Energi Internasional (IEA), emisi gas rumah kaca dari sektor energi terus meningkat, mencapai 36,8 gigaton pada tahun 2022. Indonesia menempati peringkat keenam sebagai salah satu kontributor emisi karbon terbesar di dunia, dengan total emisi sekitar 691,97 juta ton CO2 pada tahun 2022.

Siti menyoroti bahwa dari tiga ekosistem penting di laut, jika dibandingkan dengan ekosistem mangrove dan coral, lamun kerapkali dianaktirikan karena banyak sekali potensi dari lamun yang belum disadari. Lamun sendiri merupakan satu-satunya tanaman berbunga yang dapat hidup dan beradaptasi di berbagai kondisi salinitas, dari air payau hingga tinggi. 

"Selain memberikan perlindungan dan habitat bagi banyak spesies laut, lamun juga memainkan peran penting dalam mengurangi emisi karbondioksida dan berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim," katanya pula.

Mengenai program Lamun Warrior, Siti menyatakan bahwa ini adalah upaya berkelanjutan yang terus berjalan. 

"Kami mengundang semua pihak untuk bergabung dan mendukung upaya konservasi ini. Setiap langkah kecil yang kami ambil, termasuk menanam lamun, merupakan kontribusi nyata untuk keberlanjutan Bumi," ujar Siti lagi.
Baca juga: Siswa MAN Kudus ciptakan beras analog dari buah laut