Ketua Komisi V DPRD Lampung Selatan sidak RSUD Bob Bazar Kalianda

id Lampung Selatan ,Anggota DPRD ,Sidak ke RSUD Bob bazar

Ketua Komisi V DPRD Lampung Selatan sidak RSUD Bob Bazar Kalianda

​​​​Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Selatan, Saiful Azumar. (ANTARA/Riadi Gunawan)

Karena memang bukan karena pelayanannya yang jelek, tapi memang jumlah pasien yang membludak.

Lampung Selatan (ANTARA) - Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Selatan Saiful Azumar melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar Kalianda.

Saiful Azumar mengatakan sidak tersebut dilakukan atas banyaknya keluhan dari pasien yang menjalani rawat inap tidak mendapatkan ruangan tempat tidur.

"Sidak ini kita lakukan untuk melihat ke rumah sakit karena beberapa hari ini ada keluhan dari pasien tentang tidak mendapatkan tempat tidur dan harus beristirahat di pal bet atau tempat tidur darurat," kata Saiful Azumar di Kalianda, Sabtu.

Dalam sidak tersebut, pihaknya menemukan banyaknya pasien yang tidak mendapatkan ruangan tempat istirahat, karena jumlah pasien melebihi jumlah ruangan tempat tidur.

"Karena memang bukan karena pelayanannya yang jelek, tapi memang jumlah pasien yang membludak. Kalau untuk pelayanannya bagus, sekali lagi pasien yang tidak kebagian tempat tidur bukan karena pelayanan yang buruk tetapi jumlah pasien yang membludak atau overload, atau over kapasitas," katanya.

Menurutnya, dengan kejadian overload itu rumah sakit Bob Bazar hanya memiliki 244 kamar tempat tidur yang sangat kurang untuk menampung pasien yang mencapai 340 pasien yang mendapatkan rawat inap.

"Overload kemarin itu itu melebihi kapasitas. Jumlah pasien kemarin itu mencapai 340 lebih, saran kita dari Komisi 4 DPRD Kabupaten Lampung Selatan untuk RSUD Bob Bazar Kalianda ini segera berbenah untuk adanya ruangan tambahan lagi sehingga begitu pasien ini tertampung dan ke bagian tempat tidur," ujar dia.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, puluhan pasien rawat inap di RSUD Bob Bazar Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, tidak mendapatkan ruangan dan harus beristirahat di tempat tidur darurat.

Berdasarkan pantauan di lokasi, puluhan pasien yang menjalani rawat inap di RSUD Bob Bazar Kalianda, terlihat berada di lorong-lorong rumah sakit, dengan menggunakan tempat tidur darurat.

Salah satu keluarga pasien, Sudarya saat diwawancarai di RSUD Bob Bazar, Kamis (20/6), mengatakan sebelumnya pihak rumah sakit sudah menjelaskan kepada keluarga pasien terkait seluruh ruangan penuh, dan pihak rumah sakit juga tidak dapat menolak pasien.

"Karena pasiennya membludak, kita tidak kebagian kamar, semua kamar penuh, kata perawat yang berjaga kemarin sudah ditawarkan untuk dirujuk ke RS lainnya, karena di RSUD Bob Bazar kamarnya sudah penuh, kami menerima karena keterbatasan waktu juga," kata Sudarya.

Ia menjelaskan, walaupun fasilitas yang diterima oleh para pasien tidak mendukung, untuk pelayanan dari pihak rumah sakit sudah maksimal.

"Untuk pelayanan dari pihak rumah sakit baik, tapi ya fasilitas yang kami terima ya seperti ini, hanya bisa dirawat di lorong, karena tidak kebagian kamar," katanya.

Sementara itu, salah satu pasien yang dirawat di lorong rumah sakit, Rismawati warga Kecamatan Palas, mengatakan pihak rumah sakit sudah memberitahu tentang penuhnya kamar di RSUD Bob Bazar Kalianda.

"Kalau untuk nyaman, ya, tidak, tapi mau bagaimana lagi. Kata pihak rumah sakit untuk sementara dirawat di lorong dulu dengan fasilitas seadanya, karena kamarnya sudah penuh, nanti setelah ada kamar langsung dipindahkan," kata Rismawati.

Menurutnya, untuk pelayanan yang diberikan oleh perawat yang ada di rumah sakit tersebut sudah cukup bagus. "Untuk perawatannya, Alhamdulillah, cukup bagus tidak ada kendala, dan kondisi saya sudah mulai membaik," ujar dia.

Direktur RSUD Bob Bazar Kalianda Reni Indriyani mengatakan jumlah kunjungan rawat inap sedikitnya mencapai 3.000 pasien setiap bulan. Sementara untuk jumlah tempat tidur yang dimiliki hanya 244 unit. Ia berharap perintah pusat dapat memberi bantuan sedikitnya 150 unit tempat tidur.

"Kita mempunyai 11 ruangan yang terdiri atas ruangan VIP, kelas 1, kelas 2, dan kelas 3, keseluruhan kamar yang kita miliki ada 244 kamar, dimana kita masih kekurangan sekitar 100 hingga 150 tempat tidur," kata Reni Indriyani.