Dinkes siapkan 1.000 RDT dalam pemeriksaan massal di Bandarlampung

id COVID-19,Wuhan,Bandarlampung

Dinkes siapkan 1.000 RDT dalam pemeriksaan massal di Bandarlampung

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana di Bandarlampung, Rabu. (12/8/2020). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Seandainya nanti dalam pelaksanaannya mereka membutuhkan lebih, pasti kita akan kasih lagi alat tes cepatnya, katanya
Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan 1.000 unit alat tes cepat guna membantu Pemerintah Kota Bandarlampung dalam melakukan rapid test (RDT) massal di empat titik yang telah ditentukan.

"Untuk Bandarlampung kita sudah janji akan sediakan 1.000 alat test cepat, jadi besok kita akan siapkan itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Reihana di Bandarlampung, Rabu.

Ia menyebutkan empat lokasi yang telah diajukan oleh Pemkot Bandarlampung untuk pelaksanaan kegiatan tersebut, yakni Pasar Tamin, Bambu Kuning, Wayhalim  dan Terminal Kemiling.

Baca juga: Dinkes: Perayaan HUT RI tetap harus terapkan protokol kesehatan

"Seandainya nanti dalam pelaksanaannya mereka membutuhkan lebih, pasti kita akan kasih lagi alat tes cepatnya," katanya.

Kadinkes juga mengatakan pelaksanaan rapid test massal di empat lokasi tersebut akan dilakukan dalam satu hari saja hingga selesai.

Reihana menegaskan jika ada orang dengan hasil reaktif maka yang bersangkutan akan langsung dilakukan swab untuk mengetahui negatif atau positif COVID-19.

Baca juga: Dinkes: 150 orang kontak erat dengan Wabup Waykanan dites cepat

"Jadi tidak ada itu ketika dia reaktif kemudian disuruh isolasi mandiri, karena kalau dia positif resikonya lebih besar sebab dapat menularkan kemana-mana," tegasnya.

Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung, Di Kota Bandarlampung hingga kini jumlah pasien positif COVID-19 berjumlah 133 orang terbanyak di antara kabupaten/kota lainnya.

Rinciannya dari 133 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut sebanyak 113 orang telah selesai isolasi atau sembuh dengan jumlah kasus kematian sebanyak delapan orang.

Baca juga: Dinkes : Pejabat pusat ingin ke Lampung disertai surat bebas COVID-19