Pemain harus jadi panutan untuk perangi rasisme

id bernd leno, arsenal, anti rasial, liga inggris

Pemain harus jadi panutan untuk perangi rasisme

Penjaga gawang Arsenal Bernd Leno menahan bola sepakan pemain Manchester United Romelu Lukaku dalam laga lanjutan Liga Premier di Emirates Stadium, London, Inggris, Minggu (10/3/2019). Arsenal memimpin 1-0 di babak pertama. ANTARA FOTO/Reuters/Eddie Keogh/foc.

Jakarta (ANTARA) - Kiper Arsenal Bernd Leno menyerukan kepada rekan-rekan setimnya untuk bertindak sebagai panutan untuk kesetaraan ras menyusul kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam dalam penahanan polisi di Minneapolis.

Floyd meninggal setelah seorang petugas kepolisian berkulit putih, Derek Chauvin, berlutut di lehernya selama hampir sembilan menit ketika menahan dia pada 25 Mei. Chauvin dikenai tuduhan melakukan pembunuhan tingkat kedua.

Beberapa klub Liga Premier telah menunjukkan dukungan mereka kepada pemrotes yang melawan rasisme dan brutalitas polisi.

"Kami sebagai pemain mempunyai banyak orang yang memandang kami sebagai idola. Kami harus tunjukkan, sebagai Arsenal, bahwa kami mendukung Anda," kata Leno yang berusia 28 tahun itu kepada Sky Sports seperti dikutip Reuters, Sabtu.

"Menyedihkan pada 2020 kita masih mendiskusikan hal-hal seperti ini, namun ini kenyataannya dan kita harus terus mendorongnya. Tidak masalah apakah Anda berkulit hitam atau putih, kita harus saling menghormati dan semua orang harus punya kesempatan yang sama dalam hidup."

Liga Premier pada Jumat menyetujui proposal untuk mengganti nama panggilan pemain dengan kata-kata "Black Lives Matter" di bagian punggung kaus mereka sebagai penghormatan kepada gerakan antirasisme.

Arsenal, yang berada di urutan kesembilan, menghadapi laga tandang ke Manchester City pada 17 Juni ketika Liga Premier dilanjutkan kembali setelah tiga bulan dihentikan karena pandemi COVID-19.