Wali Kota: Media harus objektif dalam pemberitaan

id Pemkot Bandarlampung,Wali Kota Bandarlampung,Herman HN

Wali Kota: Media harus objektif dalam pemberitaan

Wali Kota Bandarlampung Herman HN memberi sambutan pada pelatihan jurnalistik yang diadakan oleh DPD PA GMNI bersama Majalah Monev. Senin (24/2/2020). (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Bandarlampung (ANTARA) - Wali Kota Bandarlampung Herman HN meminta media daring (online) maupun cetak harus objektif dalam membuat berita dan menyebar informasi berdasarkan kebenaran di lapangan.

"Saya yakin bila jurnalis menulis sesuai fakta. Yang benar katakan benar dan salah katakan salah, pasti media mereka banyak yang membaca," kata Wali Kota Herman HN, di Bandarlampung, Senin.

Menurutnya, saat banyak media yang judul dan isi beritanya tidak sesuai untuk menarik minat masyarakat membaca tulisannya.

"Ini judulnya sudah bikin heboh, tapi isinya sama dan biasa saja. Bagaimana media-media ini bisa menyamakan judul dan isinya sebab banyak orang hanya membaca judul sudah menghakimi. Kasihan nama orang yang ada di berita itu jadi jelek," ujarnya.

Oleh karena itu, dengan adanya pelatihan jurnalistik yang dilakukan oleh DPD PA GMNI bersama Majalah Monev ini dapat dimanfaatkan oleh adik-adik mahasiswa untuk bisa menulis secara benar dan profesional.

"Saya harap pelatihan ini mampu menghasilkan jurnalis-jurnalis yang berkompeten dan tidak mengkopi berita orang lain," kata dia.

Sementara itu Sekjen Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD PA GMNI) Lampung Zulfahmi Hasan Azhari, mengungkapkan pihaknya selalu mengikuti perkembangan dunia jurnalis dan media saat ini.

Menurutnya, masalah media dan dunia jurnalistik ke depannya bukan saja menulis berdasarkan hal-hal negatif saja, namun harus melalui pendekatan analisis dan pemikiran sehingga menghasilkan karya jurnalistik yang objektif.

"Kegiatan yang kita lakukan hari ini merupakan wujud konkret untuk menciptakan jurnalis yang andal, lebih baik dan profesional dengan harapan ke depan mahasiswa ataupun adik-adik ini dapat memiliki ketrampilan tulis-menulis yang terarah dan terbimbing," katanya.

Zulfami mengungkapkan, terlepas dari pemuda ataupun mahasiswa adalah agen perubahan, media merupakan salah satu bagian dari yang menjaga dan mengawal perubahan itu.

Oleh karena itu, kata dia, besar harapan ke depan mahasiswa ataupun pemuda serta media dapat bahu-membahu, dorong-mendorong untuk mengisi dan mengarah kepada pemberitaan yang objektif sehingga terbangun Kota Bandarlampung yang lebih baik lagi.

"Jadi saya tekankan, jangan pernah takut untuk menulis di media sosial yang disertai pemikiran," kata dia.*