Kepala BKPM: Wabah Corona bisa pengaruhi investasi

id Kepala BKPM,Bahlil lahadalia,Wabah Corona ,Investasi

Kepala BKPM: Wabah Corona bisa pengaruhi investasi

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat menyampaikan keterangan di Wisma Antara, Jakarta pada Senin (3/2/2020). ANTARA/Aji Cakti

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai jika wabah Virus Corona terus berlarut-larut maka akan menimbulkan dampak terhadap investasi di Indonesia.

"Kalau ditanya dampaknya Corona terhadap investasi di Indonesia secara langsung, belum ada. Namun kalau terus berlarut-larut sampai dengan dua hingga tiga bulan, maka otomatis ada dampaknya," ujar Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin.

Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pihaknya saat ini sedang menghitung dan mengkaji seberapa besar dampak wabah Virus Corona terhadap investasi, mengingat virus tersebut berdampak tidak hanya terhadap Indonesia tapi juga ke seluruh negara.

"Saya juga ditanya bagaimana realisasi investasi dari China, saya katakan kalau sampai dua atau tiga pekan masih oke, namun kalau sudah di atas dua bulan ini perlu kita kaji karena pasti ada dampaknya," katanya di sela-sela Seminar Nasional "Membangun Optimisme dan Peluang di Tengah Ketidakpastian" yang digelar di Wisma Antara.

Saat ditanya apakah wabah Virus Corona yang sedang melanda dunia saat ini mengganggu investasi di Indonesia, Bahlil menjawab belum mengganggu.

"Kecil atau besar, saya belum bisa memutuskan seberapa besar atau kecilnya. Tapi kalau ditanya dampak, ada dampaknya," ujar Kepala BKPM tersebut.

Sebelumnya Bahlil Lahadalia berharap wabah Virus Corona tidak memengaruhi realisasi investasi dari China ke Indonesia.

Bahlil menuturkan untuk saat ini dampak pandemi Virus Corona terhadap realisasi investasi belum terlalu signifikan. Sejauh ini, kata dia, realisasi investasi China di Indonesia sendiri sudah menembus urutan kedua mengalahkan Jepang.

BKPM akan mengukur seberapa besar pengaruh Virus Corona pada akhir Februari mendatang untuk dapat melihat dampaknya. Pada Januari, lanjut Bahlil, tren realisasi investasi masih normal.