Ibadah Natal gereja tertua di Bandarlampung berlangsung khidmat

id natal dan tahun baru,GPIB marturia

Ibadah Natal gereja tertua di Bandarlampung berlangsung khidmat

Pendeta Ny Miss Pelletimu tengah menjelaskan pesan Natal yang disampaikan pada ibadah Natal di gereja tua GPIB Marturia, Bandarlampung, Rabu (25/12/2019). (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

"Puji Tuhan hari ini dua kali ibadah Natal dapat berlangsung dengan khidmat dan aman, karena bantuan dari aparat yang memberikan penjagaan," ujar Pendeta GPIB Marturia Ny Miss Pelletimu, di Bandarlampung, Rabu.
Bandar Lampung (ANTARA) - Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Marturia sebagai salah satu gereja tertua di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung telah melaksanakan ibadah Natal dengan aman dan khidmat.

"Puji Tuhan hari ini dua kali ibadah Natal dapat berlangsung dengan khidmat dan aman, karena bantuan dari aparat yang memberikan penjagaan," ujar Pendeta GPIB Marturia Ny Miss Pelletimu, di Bandarlampung, Rabu.
Baca juga: Sopir truk di Lampung Timur ikut amankan gereja saat Natal

Pendeta Ny Miss Pelletimu menjelaskan, kegiatan ibadah Natal yang berlangsung dua sesi pada pukul 07.00 dan 10.00 WIB diikuti kurang lebih 600 jemaat.

"Untuk ibadah Natal ada sekitar 600 jemaat, sedangkan untuk ibadah malam Natal yang telah berlangsung tadi malam ada sebanyak 800 jemaat yang hadir," ujarnya.

Pelaksanaan ibadah Natal berlangsung khidmat, dan perayaan Natal diisi dengan beragam persembahan pujian. Dalam perayaan kali ini ada satu pesan Natal yang diutarakan bagi umat Kristiani yaitu menjadi seseorang yang rendah hati.

"Ibadah hari ini ada satu pesan Natal bagi seluruh umat, yaitu jadilah seorang yang rendah hati, yang selalu mengasihi orang lain sepanjang waktu tidak hanya saat Natal," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Arinal pastikan keamanan ibadah Natal 2019

Menurut Pendeta Ny Miss Pelletimu, cara menjadi orang yang rendah hati dapat dilakukan dengan melihat perbedaan menjadi sebuah keberagaman.

"Manusia sebagai ciptaan dan rupa Tuhan yang paling dikasihi, harus bisa menciptakan damai dengan cara menjadi orang yang rendah hati dan memaknai perbedaan menjadi sebuah keberagaman yang indah," ujarnya lagi.

Hal serupa dibenarkan oleh salah seorang warga jemaat Elisa

"Pesan Natal yang diberikan oleh ibu pendeta sangatlah mengena di hati, sebab di era modern semakin banyak orang yang individualis serta kurang rendah hati sehingga damai terkadang tidak terwujud," ujar Elisa, salah seorang jemaat gereja.

Ia mengatakan, melalui pesan Natal dan juga ibadah Natal, umat Kristiani di Bandarlampung dapat memperbaiki diri dan menjadi lebih baik di kemudian hari.

Baca juga: Banser Lampung ikut bantu amankan misa Natal