Tambang sumbang 46 persen PDRB Kaltim

id Pertambangan, dominasi, PDRB, Kaltim

Tambang sumbang 46 persen PDRB Kaltim

Ilustrasi Pertambangan batubara di Kaltim (Dok Antara Kaltim)

Samarinda (ANTARA) - Dominasi lapangan usaha pertambangan dan penggalian dalam struktur PDRB Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tetap tinggi dengan andil 46 persen dari total PDRB Rp163,9 triliun pada triwulan II-2019.

"Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kaltim atas dasar harga berlaku triwulan II-2019 sebesar Rp163,9 triliun dengan andil pertambangan dan pengalian mencapai 46 persen atau Rp75,39 triliun," ujar Kabid Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Kaltim, Yusniar Juliana Nababan di Samarinda, Senin.

PDRB dari pertambangan dan penggalian yang sebesar itu mengalami sedikit penurunan ketimbang triwulan sebelumnya yang sebesar Rp76,75 triliun.

Dari 21 lapangan usaha yang memberikan andil dalam struktur PDRB Kaltim, lanjutnya, terdapat 5 sektor memberikan andil tertinggi yang salah satunya adalah pertambangan dan penggalian.

Sedangkan lapangan usaha yang paling kecil andilnya terhadap struktur pembentukan PDRB triwulan II-2019 adalah pengadaan air yang hanya menyumbang 0,05 persen atau Rp78,97 miliar

"Setelah dominasi utama pertambangan dan penggalian, lapangan usaha kedua yang memberikan andil PDRB triwulan II-2019 Kaltim adalah industri pengolahan dengan peranan 17,69 persen atau Rp28,99 triliun, turun ketimbang triwulan sebelumnya yang tercatat Rp39,28 triliun," katanya.

Ketiga adalah sektor konstruksi yang memberikan peran sebesar 8,46 persen atau Rp13,86 triliun, turun ketimbang triwulan sebelumnya yang sebesar Rp14,69 triliun.

Keempat adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan andil 7,86 persen atau Rp12,88 triliun, dan peran kelima dari sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan peranan 6,10 persen atau Rp9,99 triliun.

Jika diamati dari sumber pertumbuhan secara y-on-y, lanjut Yusniar, maka sumber pertumbuhan tertinggi pada triwulan II-2019 juga berasal dari lapangan usaha pertambangan dan penggalian yang memiliki andil 3,92 persen.

Diikuti lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan andil 0,34 persen, lapangan usaha industri pengolahan dengan andil 0,32 persen, pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan andil 0,30 persen.

"Berikutnya adalah lapangan usaha konstruksi memberi andil 0,23 persen, lapangan usaha informasi dan komunikasi memberi andil 0,14 persen, dan yang 0,18 persen merupakan andil dari delapan lapangan usaha lainnya," ucapnya.

Sedangkan jasa keuangan dan asuransi, jasa perusahaan, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib masih memberi andil negatif terhadap pertumbuhan perekonomian Kaltim, sehingga memperlambat kecepatan laju pertumbuhan ekonomi secara y-on-y pada triwulan II-2019.